• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kelas Biologi

Tempat belajar dan sharing tentang Biologi

  • Kabar Biologi
  • Artikel
    • Fisiologi Tumbuhan
    • Biologi Molekuler
    • Biodiversitas
    • Zoologi
    • Botani
    • Mikrobiologi
    • Ekosistem
    • Biologi SMA
  • About
  • Contact

Archives for March 2021

Pengertian, Fungsi dan Macam Sistem Peredaran Darah Manusia

March 16, 2021 by admin Leave a Comment

Jika berbicara tentang sistem peredaran darah manusia, ternyata tidak hanya satu jenis saja lho. Tapi juga ada macam-macamnya.

Teman Bio, pernahkah kalian bertanya-tanya bagaimana bisa nasi yang kita makan dan masuk ke perut akhirnya nutrisinya bisa diperoleh oleh seluruh tubuh? Rupanya itu semua karena metabolisme yakni proses kimia yang terjadi di dalam sel. Dimana agar proses metabolisme bisa berjalan lancar, sistem peredaran darah alias sistem kardiovaskular berperan penting.

 

Sistem peredaran sendiri merupakan sistem organ pada tubuh manusia yang bertanggung jawab menyalurkan zat-zat penting dari dan menuju sel, unit terkecil dari tubuh manusia. Bukan hanya zat penting dari makanan dan minuman saja, sistem peredaran darah juga memindahkan oksigen dan karbondioksida.

Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia

Keberadaan sistem kardiovaskular yang sehat memang sangat diperlukan dalam tubuh manusia. Namun ternyata sistem ini bukan cuma mengirimkan zat-zat nutrisi olahan dari asupan makanan atau minuman saja. Berikut beberapa fungsi lain dari sistem peredarah darah manusia:

  • Menyalurkan oksigen ke seluruh sel di tubuh manusia serta mengambil karbondioksida untuk dibawa ke paru-paru
  • Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin dan dibawa ke bagian tubuh yang membutuhkan
  • Membawa sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel tubuh ke ginjal
  • Menjaga suhu manusia tetap stabil yakni berkisar antara 36-37 derajat celcius. Sehingga jika Teman Bio merasa suhu tubuh meningkat atau anjlok, itu bukannya karena faktor lingkungan, melainkan penyebaran energi panas di dalam tubuh yang tak merata lantaran ada masalah pada sistem peredaran darah
  • Membunuh bakteri dan kuman penyakit yang masuk ke tubuh

Tentu supaya sistem peredaran darah ini bisa berjalan sesuai dengan fungsinya, dibutuhkan organ-organ yang dalam kondisi sehat dan saling terkait. Karena bagaimanapun, darah tak bisa mengalir sendiri ke seluruh tubuh begitu saja. Setidaknya ada tiga komponen utama yang terlibat dalam sistem peredaran darah.

Ketiga komponen itu adalah organ jantung, pembuluh darah dan darah. Teman Bio tentu sudah tahu bahwa jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskular karena bertugas mempompa darah ke seluruh tubuh. Berada di rongga dada sebelah kiri, jantung dilapisi perikardium alias membran pelindung.

Di dalam organ jantung terdapat empat ruang yang memiliki tugas masing-masing. Yakni serambi kanan untuk menerima darah mengandung karbondioksida dari seluruh tubuh, serambi kiri untuk menerima darah mengandung oksigen dari paru-paru, bilik kanan untuk menerima darah dari serambi kanan yang dipompa ke paru-paru, serta bilik kiri untuk menerima darah dari serambi kiri yang dipompa ke seluruh bagian tubuh.

Macam-Macam Sistem Peredaran Darah

Jika melihat bagaimana ruangan-ruangan pada jantung menjalankan fungsinya, akhirnya bisa disimpulkan bahwa dalam sistem kardiovaskular, ada beberapa jenis peredaran darah. Seperti apa saja? Berikut ulasannya:

  • Sistem peredaran darah tertutup yang mana darah beredar di dalam pembuluh darah
  • Sistem peredaran darah terbuka karena darah langsung menuju homoecoel sebuah ruang terbuka, alih-alih ada di dalam pembuluh darah
  • Sistem peredaran darah tunggal yang bermakna darah beredar sekali melewati jantung
  • Sistem peredaran darah ganda saat dalam sekali peredarannya, darah melewati jantung sebanyak dua kali

Agar dapat melaksanakan fungsinya, jantung melakukan kontraksi dan relaksasi yang semuanya dilakukan oleh otot. Dari sinilah kemudian cara kerja sistem kardiovaskular dibagi menjadi dua hal berbeda yakni peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

Peredaran darah kecil mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Sementara peredaran darah besar mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Dengan fungsinya yang begitu luar biasa, sistem peredaran darah tentu harus tetap berjalan lancar agar manusia bisa beraktivitas dengan tenang.

Filed Under: Biologi SMA

Komponen, Sifat dan Mekanisme Kerja Enzim

March 13, 2021 by admin Leave a Comment

Enzim adalah sejenis protein yang berperan sebagai katalis untuk mempercepat laju reaksi biologi dan kimiawi di dalam tubuh. Bagaimana mekanisme kerja enzim? Yuk simak dulu artikel berikut ya teman bio!

Kita ketahui bahwa berkat bantuan enzim, seluruh reaksi yang terjadi di dalam sel bisa berlangsung lebih cepat tanpa ikut bereaksi dengan substrat. Supaya Teman Bio makin paham dengan enzim, berikut penjelasan lengkapnya.

Komponen dan Sifat Enzim

Ada dua komponen utama yang menyusun enzim yakni apoenzim yang berupa protein, dan gugus prostetik yang non-protein. Berikut beda kedua komponen tersebut:

  • Apoenzim: Merupakan komponen enzim yang paling dominan dan tidak tahan panas (termolabil). Karena sifatnya yang labil itu, apoenzim mudah terpengaruh oleh perubahan suhu serta PH. Bagian protein ini berperan dalam menentukan kemampuan enzim.
  • Gugus Prostetik: Terdiri dari ion anorganik (kofaktor) dan ion organik kompleks (koenzim). Kofaktor berperan sebagai katalis agar kinerja enzim meningkat, seperti ion klor (Cl) dan kalsium (Ca) pada enzim ptialin. Sementara koenzim bertugas memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lainnya.

Kedua komponen itu akhirnya menciptakan sifat enzim yang memang bekerja secara spesifik karena memang satu jenis enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu. Dalam proses metabolisme, enzim yang dibutuhkan hanyalah sedikit karena dapat bekerja secara bolak-balik.

Mekanisme Kerja Enzim

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, enzim bekerja dalam metabolisme lewat cara meningkatkan laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi. Supaya Teman Bio makin paham, berikut dua teori cara kerja enzim:

1. Teori Gembok dan Kunci

Seperti namanya, lewat teori ini enzim dianggap sebagai gembok sementara substrat adalah kunci. Selayaknya gembok dan kunci, substrat dapat terikat dengan sisi aktif enzim. Lewat teori ini menegaskan bahwa enzim bekerja secara spesifik dan bentuknya yang khusus itu hanya sesuai dengan satu jenis substrat.

2. Teori Ketepatan Induksi

Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ketepatan induksi atau Induced Fit Theory menegaskan bahwa sisi aktif enzim justru bersifat cukup fleksibel. Sehingga karena hal itu, ikatan yang terjadi antara enzim dan substrat bisa berubah lantaran enzim menyesuaikan diri dengan substrat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mekanisme Kerja Enzim

Dalam prosesnya, kinerja enzim juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti apa saja? Berikut ulasannya:

  • Suhu: Semakin tinggi suhu yang terjadi, laju reaksi bakal makin cepat pula. Sebaliknya ketika suhu jadi rendah, laju reaksinya juga bakal ikut melambat. Namun Anda harus ingat bahwa komponen utama dalam enzim adalah apoenzim yang sangat tidak tahan panas. Enzim bekerja optimal di suhu 37°C dan mengalami denaturasi di suhu lebih dari 60°C.
  • pH: Tingkat pH rupanya ikut mempengaruhi sisi aktif enzim dalam upaya mengikat substrat. Contohnya seperti enzim ptialin dan maltase yang sama-sama bekerja di pH 7 (netral). Lalu ada enzim pepsin yang justru bekerja di pH 2-6 (asam), atau enzim tripsin di pH 8 (basa)
  • Konsentrasi Enzim: Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kecepatan reaksinya juga makin meningkat. Saat enzim sudah dalam keadaan konstan, maka semua substrat telah terikat
  • Pengaruh Zat: Ada sejumlah zat yang bisa memacu dan memperlambat kinerja enzim. Seperti ion kobalt, mangan, nikel, magnesium, klorin, garam dan logam alkali tanah sebagai zat pemacu (aktivator). Sedangkan zat-zat penghambat (inhibitor) dibedakan lagi jadi kompetitif dan non kompetitif

Lantaran memiliki peran yang sangat penting dalam proses metabolisme dan berpengaruh ke kehidupan organisme, keberadaan enzim tentunya sangat penting bagi tubuh. Enzim yang bekerja maksimal jelas akan membuat tubuh makhluk hidup jadi optimal.

 

Sumber:

https://blog.ruangguru.com/apa-saja-komponen-enzim

https://www.gurupendidikan.co.id/metabolisme-sel/

Baca juga artikel sebelumnya

Filed Under: Biologi SMA

Organ-Organ yang Terlibat Dalam Sistem Peredaran Darah

March 2, 2021 by admin Leave a Comment

Apa saja sih organ-organ yang terlibat dalam sistem peredaran darah kita?

Pernah lihat kan bagaimana darah ini mengalir ketika kulit tak sengaja teriris dan melukai pembuluh darah? Kira-kira di dalamnya ada apa aja sih sehingga kita bisa mengeluarkan darah ketika terluka?

Teman Bio tentu sudah sangat memahami bahwa tubuh manusia ini terdiri dari sekelompok organ yang tersusun atas jaringan dan sel. Nah, di dalam sel yang merupakan unit terkecil dalam organisme ini, terjadi metabolisme yakni proses kimia untuk mengubah makanan dan minuman jadi energi. Hanya saja supaya metabolisme berjalan lancar, dibutuhkan sistem kardiovaskular.

Sistem kardiovaskular atau yang kerap disebut sebagai sistem peredaran darah adalah sebuah sistem organ yang mengangkut zat-zat dari dan menuju sel. Penggerak utama sistem kardiovaskular ini adalah darah.

Organ-Organ Penting dalam Sistem Peredaran Darah

Yang termasuk dalam organ-organ penting tersebut antara lain :

1. Jantung

Sudah menjadi rahasia umum bahwa jantung adalah salah satu organ terpenting di tubuh manusia. Semua tak lepas dari tugas jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Meskipun cuma berukuran sebesar kepalan masing-masing manusia dan berat 300 gram, jantung yang ada di rongga dada sebelah kiri ini sangat vital bagi manusia.

Jantung sendiri terdiri dari tiga lapisan yakni perikardium (pembungkus luar), miokardium (otot jantung) dan endokardium (pembatas ruang jantung). Sementara di dalam jantung terdapat empat ruang dengan tugas berbeda yakni serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri. Berikut fungsinya:

  • Serambi kanan menerima darah dari seluruh tubuh yang kaya karbondioksida
  • Serambi kiri menerima darah dari paru-paru yang kaya akan oksigen
  • Bilik kanan menerima darah dari serambi kanan lalu dipompa ke paru-paru
  • Bilik kiri menerima darah dari serambi kiri dan dipompa ke seluruh tubuh

2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah merupakan jalur agar darah bisa mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Ada tiga macam pembuluh darah di dalam tubuh manusia yakni pembuluh kapiler, pembuluh vena dan pembuluh arteri. Apa bedanya? Berikut penjelasan singkatnya supaya Teman Bio makin paham dan mengerti:

  • Pembuluh Darah Arteri: Disebut juga sebagai pembuluh darah nadi, arteri membawa darah keluar jantung. Ciri-ciri arteri seperti dinding yang kuat, tebal dan elastis sehingga denyutnya bisa dirasakan meskipun letak tersembunyi. Saat arteri terluka, darah akan memancar. Arteri pada umumnya kaya oksigen kecuali Arteri Pulmonalis yang membawa darah dari jantung ke paru-paru.
  • Pembuluh Darah Vena: Merupakan pembuluh darah yang menuju jantung. Ciri-ciri pembuluh darah balik alias vena adalah punya dinding yang tipis dan tidak elastis, denyut tidak terasa dan terletak dekat di permukaan tubuh. Lantaran punya banyak katup, saat vena terluka darah akan menetes. Vena mengandung banyak karbondioksida kecuali Vena Pulmonalis yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung.
  • Pembuluh Darah Kapiler: Penghubung antara arteri dan vena yang punya ukuran sangat kecil sehingga hanya bisa dilalui satu sel darah, untuk disalurkan langsung ke sel tubuh. Kendati diameternya sangat kecil, konon panjang pembuluh kapiler di manusia dewasa mencapai 90 ribu kilometer.

3. Darah

Inilah komponen terpenting dalam sistem kardiovaskular karena darah bertugas mengantarkan zat-zat kimia hasil metabolisme dan oksigen ke seluruh tubuh. Pada tubuh manusia, darah terbagi atas dua bagian utama yakni plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan cairan berwarna kuning sebagai tempat sel darah.

Sementara itu sel-sel darah terdiri lagi dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Diperlukan usaha yang maksimal bagi setiap manusia untuk senantiasa menjaga kesehatan organ-organ dalam sistem kardivaskular. Karena bagaimanapun, darah berperan menyalurkan nutrisi sehingga harus dalam kondisi terbaik ketika ia harus diedarkan ke seluruh tubuh.

 

Filed Under: Biologi SMA

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Cara Mengatur Jadwal Makan yang Baik untuk Badan Sehat Segar Bugar
  • Pembelahan Sel Meiosis, Bagaimana Tahapannya?
  • Pembelahan Sel : Mitosis, Bagaimana Tahapannya?

Recent Comments

  • Marita Ningtyas on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Maria tanjung Sari on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Maria Soemitro on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Hadi K on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Maria Tanjung Sari on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan

Archives

  • December 2022
  • November 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • November 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020

Categories

  • Biologi Molekuler
  • Biologi SMA
  • Ekosistem
  • Fisiologi Tumbuhan
  • Kabar Biologi
  • Tips Bio
  • Uncategorized

Copyright KelasBiologi© 2023