Teman Bio, tahukah kalian kalau Robert Whittaker memasukkan fungi ke Kingdom tersendiri, karena memiliki perbedaan dengan kelompok plantae. Perbedaan itu ialah plantae sebagai autotrof (bisa memproduksi makanan sendiri) bersel banyak, sementara fungi adalah saprotrof bersel banyak.
Nama fungi sendiri diambil dari bahasa latin. Sementara pengertian jamur adalah sel eukariotik (punya membran inti) yang tidak berklorofil, sehingga membuat mereka tidak seperti plantae. Dengan dinding sel yang mengandung kitin, fungi merupakan justru serupa dengan animalia yang bersifat heterotrof (tidak dapat menghasilkan makanan sendiri).
Ciri-Ciri Umum yang Diperlihatkan Kingdom Fungi
Karena dianggap mempunyai batang, banyak orang awam menganggap jamur sebagai tumbuhan. Padahal fungi sebetulnya tak punya, akar, daun dan batang sejati. Hal ini yang menjadikan fungi punya ciri-ciri umum yang menjadikan mereka berbeda dengan tumbuhan. Apa saja? Berikut ulasannya untuk teman Bio:
- Karena punya membran inti sel (eukariotik), jamur ada di tingkatan lebih tinggi daripada Monera
- Dengan puluhan ribu spesies, jamur ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler). Jamur uniseluler biasanya berbentuk khamir, sementara jamur multiseluler tampil kapang (mold) atau cendawan (mushroom)
- Lantaran tak punya klorofil, jamur memperoleh makanan dari makhluk hidup lain atau mencari inang. Untuk hidup, jamur bisa bersimbiosis sebagai saprofit, parasit hingga lichenes
- Jamur multiseluler dengan bentuk memanjang punya hifa yang seperti benang-benang halus. Hifa-hifa akan membentuk miselum entah miselium generatif (alat kelamin penghasil spora) atau vegetatif (menyerap makanan dan nutrisi dari lingkungan)
- Jamur kebanyakan hidup di daerah kaya zat organik dan begitu lembab serta kurang cahaya
- Jamur berkembang biak secara aseksual lewat proses pembelahan dan seksual dengan melebur inti sel induk jantan serta betina
Klasifikasi Kingdom Fungi
Jika dibedakan berdasarkan struktur tubuh dan cara berkembang biak, jamur rupanya dibagi lagi menjadi empat divisi. Agar teman Bio tidak salah mengenali, jamur, berikut ulasannya:
Divisi Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok fungi yang mayoritas bersifat parasit dan saprofit. Hifa pada ascomycota mempunyai septa dan pada tiap sel hifa berinti satu. Yang membuat ascomycota unik adalah terdapat askus (alat pembentuk spora). Berkembang biak secara seksual dan aseksual, contoh ascomycota adalah ragi (Saccharomyces Cerevisiae) dan Penicillium sp.
Divisi Basidmycota
Seperti ascomycota, jamur-jamur basidmycota hidup sebagai parasit dan saprofit. Hanya saja basidmycota berkembang biak secara seksual. Dengan jumlah anggota sekitar 25 ribu spesies, basidmycota mudah dikenali karena mayoritas tubuh buahnya berbentuk payung dan dapat dikonsumsi. Contoh basidmycota adalah jamur merang dan jamur kuping.
Divisi Deuteromycota
Kebalikan dari basidmycota, jamur jenis deuteromycota berkembang biak secara aseksual. Mempunyai hifa yang bersekat dan menempel pada sisa-sisa makanan. Namun ada spesies dari deuteromycota yang bersifat parasit seperti Candida Albicans yang menyebabkan penyakit infeksi vagina. Tapi ada juga Monilia Sitophila alias jamur oncom yang sangat bermanfaat.
Divisi Zygomycota
Zygomycota adalah divisi jamur yang bersifat saprofit dan bersel banyak. Mayoritas tumbuh di daratan, zygomycota berbentuk hifa yang tidak bersekat alias tanpa septa (hifa senositik) dan punya beberapa inti sel (koenositik). Zygomycota berkembang biak secara seksual dan aseksual. Contoh jamur zygomycota seperti jamur tempe dan jamur yang ada di roti.
Teman Bio, dari penjelasan di atas tentu bisa menyimpulkan bahwa fungi sangatlah berbeda dari plantae. Jadi kalau teman Bio hendak menyantap jamur, jangan menyebutnya sedang makan sayuran, ya.
Materi sebelumnya di sini.
Leave a Reply