• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kelas Biologi

Tempat belajar dan sharing tentang Biologi

  • Kabar Biologi
  • Artikel
    • Fisiologi Tumbuhan
    • Biologi Molekuler
    • Biodiversitas
    • Zoologi
    • Botani
    • Mikrobiologi
    • Ekosistem
    • Biologi SMA
  • About
  • Contact

Archives for May 2021

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

May 27, 2021 by admin 2 Comments

Pernahkah kita berpikir bagaiman biji yang hanya berukuran beberapa sentimeter bisa menjadi pohon yang sangat besar? Kapan pertumbuhannya dimulai? Apakah biji yang sudah kering dan disimpan lama dapat tumbuh? Semua proses ini disebut juga pertumbuhan dan perkembangan.

Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan? Yuk kita simak penjelasannya dalam artikel ini.

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

> Pertumbuhan (Growth) merupakan proses penambahan ukuran (volume, massa, tinggi, dan panjang) yang bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Biasanya dalam pertumbuhan juga terjadi penambahan komponen-komponen yang bersifat padat, meningkatkan berat kering, dan jumlah sitoplasma.

Pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan.

Lalu apa yang dimaksud dengan perkembangan?

> Perkembangan (development) merupakan proses menuju kedewasaan makhluk hidup. Perkembangan merupakan perubahan bentuk dan kompleksitas yang terjadi menyertai pertumbuhan. Proses perkembangan bersifat kualitatif artinya tidak dapat diukur.

Suatu makhluk hidup dikatakan sudah dewasa apabila alat reproduksi seksualnya telah berfungsi. Misalnya tumbuhan telah mampu berbunga, sedangkan pada hewan dan manusia apabila kelenjar kelaminnya telah mampu menghasilkan sel kelamin.

Pertumbuhan dan perkembangan sering juga disebut morfogenesis.

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Mari kita kenali pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sebagai berikut;

1. Struktur Biji

Biji merupakan hasil perkembangbiakan secara generatif pada Spermatophyta. Biji mengandung embrio dan cadangan makanan. Cadangan makanan merupakan jaringan lain yang mengelilingi embrio, yang dinamakan endosperma. Keseluruhan biji tersebut dilindungi oleh selapis kulit yang disebut testa.

stuktur biji kacang tanah
Sourcr : slideplayer.info

Pada umumnya setelah matang, biji tumbuhan akan lepas dari induk dan tidak langsung mengalami pertumbuhan. Tetapi mengalami masa tidak aktif yang dikenal dengan dormansi. Masa ini berlangsung ketika kondisi lingkungan tidak lagi mendukung untuk tumbuh, seperti suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Jika keadaan lingkungan kembali mendukung, maka embrio akan tumbuh. Proses pertumbuhan awal dari biji disebut perkecambahan.

2. Perkecambahan

Perkecambahan atau germinasi adalah keluarnya radikula menembus kulit biji. Proses ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan keadaan biji. Faktor lingkungan seperti ketersediaan air yang cukup, suhu yang sesuai, dan ketersediaan oksigen. Biji yang sudah tua dan matang dapat berkecambah dengan baik.

Perkecambahan diawali dengan masuknya air ke dalam biji secara imbibisi melalui mikrofil dan testa. Hal ini menyebabkan biji membengkak dan kulit biji akan robek. Sehingga air yang masuk juga akan memicu perubahan metabolisme dalam embrio. Lalu enzim akan aktif dan dapat mencerna cadangan makanan yang terdapat dalam endosperma.

Zat makanan tersebut dapat larut dalam air dan dapat dengan mudah diangkut menuju daerah pertumbuhan embrio.

TemanBio juga perlu tahu bahwa proses perkecambahan ini memerlukan suhu optimum. Yaitu suhu ideal yang dibutuhkan enzim untuk bekerja memecah cadangan makanan pada kotiledon. Suhu optimumnya berapa?

Suhu optimumnya bervariasi setiap spesies. Misalnya saja gandum memerlukan suhu optimum untuk germinasi sekitar 1-35 derajat celcius, dan jagung memerlukan suhu antara 5-45 derajat celcius.

Pada proses perkecambahan biji, oksigen juga memegang peranan penting lho! Oksigen berperan untuk respirasi. Oleh karena itu, pada saat menanam biji dengan media tanah, tanah perlu digemburkan terlebih dahulu untuk memberikan oksigen yang cukup. Jika oksigen kurang, maka hal itu akan menghambat perkecambahan.

Pada lingkungan yang sesuai, embrio dalam biji akan berkecambah menghasilkan jaringan embrional atau meristem primer. Selanjutnya, sel-sel meristem primer akan membelah secara mitosis, menghasilkan jaringan primer dengan bentuk, letak, fungsi, struktur, serta susunan biokimia yang berbeda. Proses inilah yang kemudian disebut diferensiasi.

Kita bisa membuktikan hal ini dengan percobaan. Melalui pengamatan Struktur Biji dan Perkecambahan, kita akan mengetahui apa saja perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan. Kita juga akan mengetahui struktur biji serta perkecambahannya.

Kalau TemanBio pernah melakukan perkecambahan biji jagung dan kacanghijau dengan media kapas kering, pasti tahu ya bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ini bisa dibuktikan.

Bagaimana Tahapan perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan selanjutnya akan dibahas dalam artikel selanjutnya ya. Termasuk contoh perkembangan pada tumbuhan, proses pertumbuhan dan perkembangan, contoh pertumbuhan dan perkembangan, serta pola pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Semoga bermanfaat! Jangan lupa share ke teman-temanBio jika dirasa bermanfaat 🙂

Referensi : Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA Kelas XII oleh Slamet Prawirohartono

Filed Under: Biologi SMA

Manfaat Puasa Bagi Tubuh Manusia

May 19, 2021 by admin 4 Comments

Manfaat puasa menjadi salah satu hal yang kita cari selama bulan Ramadan kemarin. Disusul kemudian dengan anjuran berpuasa Syawal. Agar ibadah puasa kita lebih khusyu’ dan menambah rasa syukur kita pada Allah karena telah menyempurnakan syariatnya, maka kita perlu tahu manfaat puasa bagi tubuh kita.

Apa itu? Yuk simak selengkapnya di sini.

manfaat puasa bagi tubuh manusia

Manfaat Puasa Secara Umum

Diantara manfaat puasa untuk kesehatan secara umum bisa dirumuskan sebagai berikut :

1. Detoksifikasi tubuh

Hayoo siapa yang tidak merasa saat berpuasa tubuh menjadi lebih segar? Berarti kesehatan teman Bio perlu dicek lagi nih kalau berpuasa justru tubuh tidak mendapatkan manfaat berupa detoksifikasi.

Karena pada dasarnya puasa itu seperti reset ulang organ-organ penting yang setiap hari bekerja untuk tubuh kita.

2. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

“Pada dasarnya proses puasa adalah proses mengistirahatkan organ terutama organ pencernaan dan regenerasi sel yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Hal tersebut penting untuk pertahanan tubuh terhadap berbagai jenis virus atau kuman penyakit.” – dr Hj Vivien Maryam Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital (sebelumnya RS Awal Bros) Tangerang.

Jadi ketika berpuasa, kita dilarang makan dan minum selama kurang lebih 13 jam. Selama kurun waktu tersebut, sistem pencernaan diistirahatkan dan sel-sel tubuh mengalami regenerasi.

Saat berpuasa, sistem pencernaan yang sebelumnya bekerja terus-menerus selama 11 bulan akan beristirahat. Pada waktu istirahat tersebut, sel-sel tubuh akan memperbaiki diri. Pada saat berpuasa, hematopoietik (proses pembentukan komponen sel darah) akan bekerja dengan cara mengeluarkan sel-sel imunitas tubuh lebih baik seperti sel limfosit T dan sel limfosit B untuk pertahanan tubuh. Sel limfosit T dan sel limfosit B tersebut dapat menghasilkan antibodi untuk melawan berbagai virus atau kuman yang masuk.

Hanya saja hal yang penting adalah jaga imunitas tubuh dengan cara makan bernutrisi tinggi, banyak minum, dan istirahat yang cukup. Asupan gizi selama puasa juga harus seimbang.

3. Mengontrol Gula Darah

Wah justru saat berpuasa gula darah kita terkontrol ya? Iya dong. Oleh karena itu setiap kita akan cek gula darah disarankan untuk berpuasa terlebih dahulu. Bagaimana mekanismenya?

Dikutip dari Halodoc saat berpuasa, seseorang tidak makan dan minum selama hampir 13 hingga 14 jam, yaitu mulai dari terbitnya fajar hingga terbenam matahari. Agar bisa tetap bertahan, tubuh akan menggunakan gula yang disimpan di dalam hati dan otot untuk menghasilkan energi selama berpuasa. Itulah mengapa saat berpuasa, kadar glikogen dan glukosa dalam tubuh akan mengalami penurunan yang memicu tubuh menjadi lemas, dan kepala terasa pusing.

Namun, melalui cadangan energi yang berasal dari gula tersebut, tubuh mampu bertahan tanpa asupan makanan dan minuman selama sekitar 8 hingga 10 jam. Bila cadangan energi tersebut sudah habis, tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi berikutnya. Nah, pembakaran lemak inilah yang akan membuat berat badan berkurang.

Melalui pengurangan atau menjaga berat badan, kadar gula dalam darah pun bisa dikendalikan. Itulah mengapa puasa yang dilakukan secara teratur bisa memberi dampak baik bagi pengidap diabetes. Tidak hanya itu, puasa secara teratur juga dipercaya dapat mengurangi risiko resistensi insulin yang menjadi pemicu penyakit diabetes. Meski begitu, hal ini masih memerlukan penelitian lebih menyeluruh.

4. Mengurangi Peradangan

Saat sistem imun tengah melawan infeksi, peradangan pada tubuh merupakan hal yang wajar. Tetapi, selain tidak terasa nyaman, peradangan yang terus berlanjut justru akan berujung pada penyakit lain, seperti diabetes atau penyakit jantung. Untungnya, puasa juga dapat mengurangi radang pada tubuh.

Selain adanya regenerasi sel yang menyebabkan hal tersebut, juga adanya detoksifikasi tubuh yang akan bermanfaat untuk mengurangi peradangan tersebut.

5. Dapat Meningkatkan Kesehatan Jantung

Faktor risiko yang paling banyak dihubungkan dengan kejadian penyakit jantung koroner dan stroke adalah kadar lemak dalam darah, faktor koagulasi dan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok. Kadar lemak darah dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan jenis makanan, konsumsi gula olahan, dan aktivitas fisik. Puasa di bulan Ramadan dapat memengaruhi berbagai faktor risiko di atas.

Dilansir dari laman halodoc, puasa Ramadan aman untuk dilakukan orang dengan penyakit jantung. Asalkan penyakit yang diidapnya terkontrol dan tidak dalam kondisi akut. Makan secukupnya saja dan tidak melakukan “balas dendam” saat berbuka akan membantu meringankan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Puasa Ramadan juga dapat menurunkan risiko serangan penyakit jantung selama 10 tahun selanjutnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa puasa memberikan efek positif terhadap kesehatan jantung.

6. Meningkatkan Fungsi Otak

Bagaimana bisa berpuasa dapat memengaruhi fungsi otak? Perubahan sumber energi untuk otak selama puasa, ternyata meningkatkan fungsi otak dalam menghantarkan sinyal-sinyal tertentu. Hal ini dibuktikan dengan dilepaskannya lemak sebagai keton ke dalam darah untuk energi. Selain itu, puasa yang dikombinasikan dengan olahraga juga menunjukkan manfaat yang baik untuk otak.

Bagaimana? Jalan-jalan lebaran ini masih kuat kan untuk puasa Syawal? Yuk, jemput pahala dan manfaat dari puasa!

Filed Under: Kabar Biologi

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Apa Itu Gametogenesis? Yuk Simak Penjelasannya Di Sini
  • Cara Mengatur Jadwal Makan yang Baik untuk Badan Sehat Segar Bugar
  • Pembelahan Sel Meiosis, Bagaimana Tahapannya?

Recent Comments

  • Lithaetr on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Mutia Karamoy on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Lia Yuliani on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Mutia on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Kata Nieke on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan

Archives

  • June 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • November 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020

Categories

  • Biologi Molekuler
  • Biologi SMA
  • Ekosistem
  • Fisiologi Tumbuhan
  • Kabar Biologi
  • Tips Bio
  • Uncategorized

Copyright KelasBiologi© 2025