Teman Bio, seberapa seringkah kalian melihat tumbuhan? Tentu jawabannya sangat sering dan bisa di mana saja. Tumbuhan atau yang dalam Biologi dikenal sebagai plantae adalah salah satu Kingdom utama ketika bapak Taksonomi, Carolus Linnaeus membagi organisme di Bumi dalam dua Kingdom besar.
Bukan tanpa alasan kenapa plantae dan animalia (hewan) adalah dua Kingdom utama. Karena plantae diyakini sudah muncul sejak zaman prasejarah. Dilaporkan dalam berbagai bukti, bahwa alga yang adalah bagian dari Kingdom plantae sudah ada sejak masa Ordovician (450 juta tahun lalu) sampai Silurian (420 juta tahun lalu).
Pengertian Plantae
Meskipun seringkali melihat tumbuhan, apakah teman Bio mengetahui pengertian dari plantae itu sendiri? Secara disiplin ilmu, plantae alias tumbuhan adalah organisme eukariota (punya inti sel) uniseluler atau multiseluler yang memiliki dinding sel dan klorofil. Klorofil inilah yang akhirnya menjadi pembeda utama antara animalia dan plantae.
Karena melalui klorofil alias zat hijau daun, plantae bisa melakukan autotroph (menghasilkan makanannya sendiri) lewat proses fotosintesis. Dalam kehidupan ini, tumbuhan mempunyai peran yang sangat penting seperti menyediakan oksigen, melindungi tanah dari hujan sampai sumber makanan makhluk hidup lainnya.
Ciri-Ciri Plantae
Plantae dianggap sebagai makhluk hidup yang mempunyai ketahanan cukup kuat, karena bisa hidup di lingkungan tak bersahabat. Seperti daerah tundra yang dingin hingga kawasan gurun kering kerontang. Agar teman Bio makin memahami plantae, berikut sejumlah ciri-cirinya:
- Dinding sel pada plantae terdiri dari selulosa
- Memperoleh makanan dari proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Plantae juga dapat menyimpan cadangan makanan mereka dalam bentuk amilum (pati)
- Tumbuhan berkembang biak secara seksual (putik untuk jenis kelamin betina dan benang sari untuk jenis kelamin jantan), serta aseksual (tunas, setek, cangkok, spora dan lain-lain)
- Akar pada plantae bisa menyerap air sekaligus memperkokoh tubuh mereka
- Proses perkembang biakan plantae terjadi selama pergiliran keturunan (metagenesis). Siklus itu dimulai saat gametofit yang multiseluler menghasilkan gamet haploid, atau saat sporofit yang multiseluler juga melepaskan spora
Lewat ciri-ciri di atas, plantae pun akhirnya semakin banyak ditemukan dan terbagi lagi dalam berbagai jenis. Pengklasifikasian tanaman ini sendiri berguna bagi umat manusia dalam mempelajarinya.
Klasifikasi Jenis Plantae di Bumi
Agar organisme bisa disebut sebagai plantae, tentu harus mempunyai ciri utama seperti di atas. Dari ciri khusus yakni melakukan fotosintesis, memproduksi selulosa dan multiseluler, plantae pun dibedakan lagi menjadi tiga divisi utama yakni:
Divisi Pterydophyta (Tumbuhan Paku)
Pterydophyta merupakan tumbuhan paku-pakuan yang memiliki jaringan pengangkut (kormus) dan organ sejati. Berkembang biak dengan spora, maka paku-pakuan bersifat aseksual. Sebagai plantae, paku-pakuan mempunyai klorofil, akar serabut dan pembuluh angkut (xilem-floem). Saat masih muda, daun-daun tumbuhan paku akan menggulung (circinnatus).
Divisi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Berbeda dengan tumbuhan paku, bryophyta justru tak punya pembuluh angkut dan organ sejati seperti akar, batang serta daun. Lumut justru memiliki rhizoid kecil yang membuat tumbuhan ini menempel di tanah. Sangat menyukai daerah lembab dan teduh, lumut dianggap sebagai vegetasi perintis.
Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Seperti namanya, jenis plantae ini memiliki biji yang dihasilkan saat benang sari membuahi putih di kelopak bunga. Spermatophyta lalu dibedakan lagi jadi dua subdivisi yakni angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka).
Mempelajari Kingdom plantae, sudah pasti membuat kita semua jadi semakin cinta dengan alam. Karena bagaimanapun juga, tumbuhan yang memberikan sumbangsih besar untuk sumber makanan manusia, serta menjaga suhu lingkungan sejuk dan layak huni.
Triyatni says
Terima kasih Kak, jadi semakin tahu dengan pengertian plantae