• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kelas Biologi

Tempat belajar dan sharing tentang Biologi

  • Kabar Biologi
  • Artikel
    • Fisiologi Tumbuhan
    • Biologi Molekuler
    • Biodiversitas
    • Zoologi
    • Botani
    • Mikrobiologi
    • Ekosistem
    • Biologi SMA
  • About
  • Contact

admin

Pengertian dan Jenis-Jenis Metabolisme Sel pada Makhluk Hidup

February 11, 2021 by admin Leave a Comment

Metabolisme sel pada makhluk hidup ternyata tidak sederhana. Ada proses yang rumit bagaimana makhluk hidup mampu menghasilkan energinya.

Metabolisme adalah seluruh proses reaksi kimia di dalam sel yang melibatkan enzim tubuh untuk menghasilkan energi. Proses metabolisme sel ini terjadi pada seluruh organisme mulai dari makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti amoeba, bakteri, jamur hingga meningkat ke binatang dan manusia.

Lewat metabolisme ini, organisme bisa memperoleh, mengubah dan menggunakan senyawa-senyawa kimia di sekitarnya untuk bertahan hidup. Proses metabolisme sendiri dibedakan menjadi dua yakni anabolisme sebagai proses sintesis dan katabolisme sebagai proses penguraian. Baik anabolisme dan katabolisme terjadi karena bantuan enzim

Supaya Teman Bio makin paham, berikut perbedaan kedua proses metabolisme pada makhluk hidup

Proses Metabolisme Sel

Anabolisme

Secara sederhana, anabolisme adalah sebuah peristiwa perubahan senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia yang lebih kompleks. Sehingga dalam anabolisme, diperlukan energi dari luar. Peristiwa penyusunan atau sintesis ini dibedakan lagi menjadi dua macam yakni fotosintesis yang memerlukan energi cahaya dan kemosintesis yang memerlukan energi kimia.

1. Fotosintesis

Fotosintesis disebut juga sebagai anabolisme karbohidrat. Dimana dalam proses ini, diperlukan sumber energi berupa cahaya matahari. Hanya makhluk hidup yang memiliki klorofil dapat melakukan proses metabolisme jenis ini. Saat fotosintesis terjadi, karbondioksida dan air yang terdapat di lingkungan diubah menjadi karbohidrat oleh klorofil lewat energi matahari.

Fotosintesis terjadi dalam dua tahapan yakni reaksi terang di grana dan reaksi gelap di stroma. Dalam reaksi terang, energi cahaya diubah jadi energi kimia dan menghasilkan oksigen. Sementara saat reaksi gelap, karbondioksida dan energi (ATP-NADPH) yang mengandung atom karbon diubah jadi molekul gula lewat seri reaksi siklik.

2. Kemosintesis

Jika fotosintesis lebih banyak dilakukan oleh tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki klorofil, kemosintesis justru sering dilakukan bakteri. Dalam kemosintesis, zat-zat organik disusun menggunakan energi yang dihasilkan oleh reaksi kimia. Energi-energi ini didapatkan lewat hasil oksidasi senyawa organik di lingkungan.

Sejumlah bakteri yang melakukan kemosintesis seperti bakteri pemisah logam, bakteri besi, bakteri nitrit dan nitrat serta bakteri belerang. Mikroorganisme di dasar lautan juga melakukan kemosintesis yang mengubah molekul karbon tunggal menjadi biomassa.

Katabolisme

Kebalikan dari anabolisme yang membutuhkan energi, katabolisme adalah penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana lewat pelepasan energi. Katabolisme secara langsung berperan dalam menyediakan komponen sekaligus energi untuk tindakan anabolisme. Sama seperti anabolisme, katabolisme juga dilakukan agar organisme bisa hidup.

Salah satu contoh katabolisme adalah respirasi yang melepaskan energi. Respirasi yang menghasilkan karbondioksida dan air disebut respirasi sempurna, sementara yang menghasilkan senyawa organik disebut respirasi tidak sempurna. Dalam respirasi dibedakan lagi menjadi dua yakni:

1. Respirasi Aerob

Merupakan proses kimia pelepasan energi yang tersimpan dalam makanan (zat sumber energi) dan membutuhkan oksigen. Pelaku respirasi aerob seperti manusia, hewan, tumbuhan, jamur, protista dan sebagian monera. Ada empat tahapan utama dalam respirasi aerob yakni Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs dan Transpor Elektron.

2. Respirasi Anaerob (Fermentasi)

Respirasi anaerob adalah penguraian energi, dimana dalam prosesnya tidak membutuhkan oksigen. Biasanya organisme yang melakukan respirasi anaerob ini adalah jaringan yang kekurangan oksigen, akar-akar tumbuhan yang terendam air, biji-biji dengan kulit tebal sehingga oksigen sulit masuk serta sel-sel ragi pada jamur dan bakteri anaerobik.

Melalui sejumlah reaksi kimia yang sangat rumit, metabolisme sel ini akhirnya terjadi dan makhluk hidup bisa mempertahankan eksistensinya. Tentu butuh sel-sel yang bekerja dengan optimal agar proses metabolisme tetap berjalan dan organisme bisa hidup.

 

Referensi :
www.quipper.com

 

Filed Under: Biologi SMA, Uncategorized

Sistem Gerak Manusia. Gangguan dan Teknologi yang Menyembuhkan

February 1, 2021 by admin Leave a Comment

Seperti yang sudah Teman Bio ketahui, sistem gerak manusia ini terdiri dari dua bagian utama yakni alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Hanya saja manusia bisa saja kehilangan kemampuan gerak ketika salah satu alat geraknya bermasalah entah alat gerak aktif atau pasif. Dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan teknologi yang bisa menyembuhkan.

Karena gangguan-gangguan pada sistem gerak jelas akan membuat kehidupan manusia bermasalah. Bahkan kalau sudah mencapai tahapan fatal, bukan tak mungkin manusia kehilangan kemampuan untuk bergerak sama sekali dan akhirnya meninggal dunia. Untuk itulah Teman Bio, penting bagi kita mengenai gangguan dan teknologi penyembuhan sistem gerak.

Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia

Gangguan Pada Alat Gerak Pasif

Sistem gerak manusia terdiri dari dua jenis yakni alat gerak pasif dan aktif. Alat gerak pasif meliputi rangka yaitu rangka tengkorak, rangka badan dan rangka anggota gerak. Kumpulan tulang-tulang yang terhubung pada sendi ini berfungsi menopang sekaligus memberi bentuk tubuh manusia.

Namun ada kalanya rangka ini mengalami gangguan yang membuat sistem gerak manusia bermasalah. Apa saja? Berikut di antaranya:

  • Osteoporosis: Inilah masalah tulang yang lebih sering terjadi saat manusia sudah berusia lanjut. Dalam kondisi osteoporosis tulang mengalami kerapuhan lantaran deposit mineral di dalam tulang dan sendi itu berkurang
  • Rakitis: Tulang dikenal sebagai bagian tubuh yang punya tekstur keras. Namun tulang bisa berubah menjadi lunak karena rakitis sehingga melemah. Kondisi rakitis terjadi saat manusia kekurangan asupan vitamin D dan situasi genetik
  • Skoliosis: Pernah melihat seseorang dengan bentuk tulang belakang seperti huruf S atau C? Bisa saja mereka mengalami skoliosis, dimana bentuk tulang belakang tidak normal akibat kecelakaan atau kebiasaan
  • Kifosis: Hampir sama seperti skoliosis, kifosis juga terjadi karena kebiasaan atau kecelakaan sehingga tulang belakang membungkuk ke depan

Gangguan Pada Alat Gerak Aktif

Otot adalah penggerak utama pada tubuh manusia. Sehingga bisa disimpulkan kalau otot bermasalah, maka tentu gerak manusia juga mengalami gangguan. Seperti apa? Berikut di antaranya:

  • Tetanus: Otot mengalami kejang atau kontraksi terus-menerus. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium Tetanii
  • Atrofi Otot: Kebalikan dari tetanus, atrofi otot merupakan kondisi otot menjadi lemah lantaran tak pernah berkontraksi
  • Hernia Abdominal: Hampir sama seperti atrofi, hernia abdominal terjadi pada otot di bagian perut yang melemah sehingga membuat organ-organ di dalam perus tampak melorot

Teknologi Penyembuhan Sistem Gerak Manusia

Penyembuhan Patah Tulang

Kecelakaan dalah penyebab utama tulang pada tubuh manusia menjadi patah. Ada beberapa metode untuk mengatasi tulang patah seperti pemasangan gips, yakni bahan kapur diletakkan di sekitar tulang yang patah. Lalu ada pembidaian yakni menempatkan benda keras di tulang yang bermasalah serta pembedahan internal untuk pemasangan logam di tulang.

Penyembuhan Kanker dan Tumor Tulang

Kanker dan tumor juga penyakit yang bisa menyerang tulang dan membuat manusia tak bisa bergerak. Kedokteran mengenalkan dua metode utama untuk mengatasinya yakni kemoterapi (obat kimia dosis tinggi) dan radioterapi (sinar radioaktif) untuk membunuh sel kanker dan tumor.

Pengobatan Mutakhir Gangguan Sistem Gerak

Ilmu kedokteran yang makin canggih memungkinkan manusia menemukan teknologi-teknologi baru dalam mengatasi masalah sistem gerak. Contohnya seperti pergantian sendi lewat prosedur operasi hingga transplantasi sumsum. Bahkan ada juga penggunaan organ gerak bionik untuk menggantikan organ yang tak berfungsi.

Meskipun upaya teknologi untuk menyembuhkan sistem gerak manusia yang bermasalah terus berkembang, ada baiknya kita tetap menjaga kesehatan otot dan tulang supaya tetap bisa bergerak bebas ya teman Bio.

 

Filed Under: Biologi SMA

Jenis dan Fungsi Jaringan Hewan. Berbedakah dengan Manusia?

January 29, 2021 by admin Leave a Comment

Jenis dan Fungsi Jaringan Hewan ini pada umumnya hampir mirip dengan manusia. Karena hewan tergolong pada makhluk hidup yang susunannya kompleks. Sebagai makhluk hidup, hewan jelas memiliki sel yang merupakan unit terkecil dalam tubuh. Sekelompok sel yang memiliki fungsi, asal dan struktur yang sama akhirnya membentuk jaringan. Tentunya jaringan hewan ini berbeda dengan jaringan pada tumbuhan dan manusia.

Berbagai tipe jaringan yang berbeda itu akhirnya membentuk unit fungsional bernama organ. Ketika sekelompok organ saling bekerjasama, akan menjadi sistem organ. Lantaran hewan dan manusia sama-sama bisa bergerak dan berpindah, tentunya jaringan yang ada jelas lebih kompleks daripada jaringan tumbuhan.

Seperti apa jaringan hewan itu? Berikut ulasan yang bisa Teman Bio pahami.

Empat Struktur Jaringan Pada Hewan

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel atau epitelium adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan, entah permukaan luar atau dalam. Lantaran melapisi organ serta rongga di dalam tubuh hewan, jaringan epitel pada umumnya terdiri dari sel-sel yang saling terikat kuat.

Dalam tubuh hewan, setidaknaya ada delapan jenis jaringan epitel yang dibedakan berdasarkan bentuknya. Jenis-jenis itu adalah jaringan epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis, epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis, epitel silindris selapis, epitel silindris berlapis, epitel silindris berlapus semu dan epitel transisional.

2. Jaringan Ikat

Mempunyai fungsi utama sebagai penyangga tubuh dan organ di dalamnya, jaringan ikat juga menyatukan antar jaringan lain. Susunan utama jaringan ikat adalah substansi tak hidup interseluler, dimana serat-seratnya terbuat dari tiga jenis protein seperti serat kolagen, serat elastik dan serat retikuler.

Berdasarkan fungsi dan strukturnya, jaringan ikat dibedakan jadi beberapa jenis yakni jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan adipose, jaringan rawan, jaringan tulang sejati dan jaringan darah. Jaringan ikat ini berisi sel yang tersebar di seluruh matriks ekstraseluler.

3. Jaringan Otot

Sel-sel pada jairngan otot memiliki bentuk panjang yang disebut juga sebagai serabut otot yang merupakan sejumlah besar mikrofilamen, dan terbuat dari protein kontraktil aktin serta myosin. Sel-sel ini bisa bekontraksi saat memperoleh rangsangan impuls saraf. Jaringan otot ini memiliki susunan paralel di dalam sitoplasma.

Memiliki fungsi sebagai alat gerak aktif, jaringan otot bisa melakukan tugasnya karena otot memang memiliki kemampuan memanjang dan memendek saat relaksasi atau kontraksi.

Hal inilah yang membuat jaringan otot punya tiga karakter berbeda yakni kontraksibilitas (kemampuan otot memendek dari ukuran semula), ektensibilitas (kemampuan otot memanjang dari ukuran semula) dan elastisitas (kemampuan otot kembali ke ukuran semula).

Jika dibedakan kembali berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan otot memiliki tiga jenis. yang pertam adalah jaringan otot polos yang banyak terdapat pada dindin organ, jaringan otot lurik yang melekat pada rangka dan jaringan otot jantung yang bisa ditemukan di dinding jantung.

4. Jaringan Saraf

Disebut juga sebagai jaringan komunikasi, jaringan saraf ini memang berperan menerima perintah dan menyalurkan reaksi ke seluruh bagian tubuh. Jaringan saraf ini terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang berupa badan sel dengan banyak cabang. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan setiap sel saraf di tubuh hewan.

Ada dua jenis sel dalam jaringan saraf yakni neuron yang menjadi unit stuktural sekaligus fungsional dan neuroglia. Sementara secara anatomi, jaringan saraf  dibedakan lagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan medulla spenalis) serta sistem saraf perifer (serabut saraf dan ganglia). Karena itulah jaringan saraf memegang peran penting dalam mengatur organ-organ.

Dengan mempelajari serangkaian jaringan hewan ini, tentu terbukti kalau binatang memang menjadi salah satu makhluk hidup yang sangat kompleks. Semakin tinggi klasifikasinya, jaringan tubuhnya tentu berkembang sempurna.

Bagaimana teman Bio, bisakah teman Bio menarik garis perbedaan antara jaringan yang terdapat pada hewan dan manusia?

 

Filed Under: Biologi SMA

Mengenal Sistem Saraf Pada Tubuh Manusia

January 26, 2021 by admin Leave a Comment

Kalau pada postingan sebelumnya kita sudah mengenal sistem koordinasi pada tubuh manusia, kali ini kita akan mengenal sistem saraf di tubuh manusia. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi pada tubuh manusia harus kita kuasai lho. Jika kita tahu fungsi dan anatomi tubuh kita, akan sangat mudah selanjutnya untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada tubuh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dimana semua hal tersebut harus kita kuasai sebagai salah satu lifeskill yang mendukung kehidupan kita di bumi ini.

Pernahkah Teman Bio tak sengaja menyentuh permukaan benda panas? Pasti langsung menarik bagian tubuh yang terkena bukan? Itu semua terjadi saat alat indera (reseptor) yang menerima rasa panas meneruskan rangsangan ke otot dan kelenjar (efektor) lewat perantara saraf.

Sistem saraf adalah salah satu komponen utama di sistem koordinasi tubuh manusia. Dimana melalui saraf, sistem gerak seperti otot dan rangka bisa bergerak. Supaya makin paham, berikut kita bahas satu-persatu komponen sistem saraf.

Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf yang ada pada tubuh manusia juga terdiri sel-sel saraf alias neuron. Ada tujuh bagian utama dalam struktur neuron. Apa saja? Ini ulasannya:

  • Perikarion: Seperti layaknya sel, neuron juga punya perikarion atau badan sel yang mengandung nukleus dan nukleolus serta diselubungi sitoplasma. Sitoplasma pada neuron berisi badan Nissl yang mengandung protein supaya neuron bisa terus tumbuh, serta memperbaiki neuron di sistem saraf tepi
  • Dendrit: Dari badan sel neuron keluar uluran pendek yang bercabang-cabang disebut sebagai dendrit. Dendrit berperan dalam menyalurkan impuls ke badan sel
  • Akson: Satu uluran panjang yang keluar dari badan sel dan berperan menyalurkan impuls ke neuron lain adalah akson. Ujung awal akson disebut sebagai hillock sementara ujung akhirnya adalah terminal
  • Sel Schwann: Merupakan sel penunjang neuron yang berupa lemak untuk memproduksi selubung mielin
  • Selubung Mielin: Lemak berwarna putih kekuningan yang membungkus akson sekaligus memberinya nutrisi. Selubung mielin berfungsi melindungi akson dari luka serta tekanan
  • Nodus Ranvier: Akson yang tidak terbungkus selubung mielin
  • Sinapsis: Penghubung antar neuron serta dengan otot dan kelenjar

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsung tulang belakang yang berperan mengendalikan seluruh aktivitas tubuh. Kedua bagian sistem saraf pusat ini terlindungi selaput meninges yang tersusun atas jaringan pengikat.

1. Otak

Teman Bio, tahukah kalian kalau otak kita terdiri dari dua hemisfer (belahan) yakni kiri serta kanan. Kedua hemisfer ini dihubungkan oleh cerebrospinal yakni balok otak berongga berisi cairan getah bening. Hemisfer sebelah kiri mengendalikan sistem di bagian kanan tubuh sementara hemisfer kanan, bertanggung jawab atas sistem bagian kiri tubuh.

Otak terbagi pada tiga bagian utama yaitu otak besar (cerebrum), otak tengah dan otak kecil (cerebellum). Penghubung antara cerebrum, cerebellum dan saraf tulang belakang adalah batang otak. Bagian bawah batang otak merupakan struktur berupa batang memanjang yang disebut medulla oblongata.

2. Sumsum Tulang Belakang

Perpanjangan dari medulla oblongata hingga tulang punggung dan pinggang disebut sebagai sumsum tulang belakang. Sebagai bagian dari sistem saraf pusat, sumsum tulang belakang bertugas sebagai pusat gerak refleks. Dimana sumsum tulang belakang menyalurkan impuls dari kulit atau otot ke otak, serta membawa impuls motorik dari otak ke otot.

Sistem Saraf Tepi

Perifer atau sistem saraf tepi adalah perpanjangan dari sel-sel saraf (neuron). Dimana perifer berfungsi membawa impuls saraf dari dan ke sistem saraf pusat. Jika dibedakan pada arah impuls yang disalurkan, sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf aferen (menuju sistem saraf pusat) dan sistem saraf eferen (menuju otot dan kelenjar).

Pada tubuh manusia terdapat 31 pasang saraf tulang belakang (spinal) dan 12 pasang saraf kepala (kranial).

Lantaran memegang fungsi yang cukup vital dalam sistem koordinasi, kita semua tentu harus senantiasa menjaga sistem saraf. Meskipun keberadaannya sudah terlindungi lapisan tubuh, fakta bahwa neuron tidak bisa membelah adalah alasan kenapa kesehatan saraf adalah utama bagi tubuh manusia.

 

 

 

Filed Under: Biologi SMA

Pengertian dan Macam Sistem Koordinasi Tubuh Manusia

January 25, 2021 by admin Leave a Comment

Sistem Koordinasi Tubuh Manusia kali ini akan membahas tentang sistem saraf, indra, dan hormon. Bagaimana mereka bekerja? Yuk simak selengkapnya di artikel berikut.

Teman Bio, masing-masing dari kita tentu pernah mengalami bagian tubuh yang bergerak bersamaan. Contohnya ketika sedang mengetik, ada tangan yang bergerak di atas keyboard dan mata yang mengamati layar monitor. Belum lagi kalau diajak berbicara, membuktikan bahwa anggota tubuh bisa bergerak bersamaan yang merupakan kesatuan sistem koordinasi.

Secara mudahnya, sistem koordinasi pada manusia adalah sebuah sistem yang mengatur kinerja organ-organ di dalam tubuh. Agar setiap organ di dalam tubuh ini bisa saling mendukung supaya tubuh mampu menjalankan fungsinya, dibutuhkan sistem koordinasi. Sehingga bisa disimpulkan jika tak ada sistem koordinasi, tak mungkin manusia bisa beraktivitas.

Karena berperan dalam aktivitas yang melibatkan banyak organ, sistem koordinasi terdiri dari tiga sistem utama di tubuh manusia. Ketiga sistem itu adalah sistem saraf, sistem hormon dan sistem indera. Seperti apa? Kami akan mengulasnya satu-persatu.

Macam Sistem Koordinasi Tubuh Manusia

1. Sistem Koordinasi Saraf

Tubuh bergerak melalui tulang dan otot. Tanpa otot, tulang yang merupakan alat gerak pasif ini tak mungkin bisa bergerak sendiri. Lantas bagaimana otot bisa melakukan gerakan? Rupanya menerima respon dari saraf. Untuk itulah sistem saraf merupakan salah satu komponen penting dalam sistem koordinasi tubuh manusia.

Sistem saraf berfungsi menerima, mengolah sekaligus meneruskan rangsangan yang diterima reseptor (alat indera) ke efektor (otot dan kelenjar). Sistem saraf sendiri terdiri atas sejumlah sel saraf (neuron) yang tidak bisa diganti jika sudah mati. Jika dilihat berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi dua jenis yakni neuron sensorik dan neuron motorik.

  • Neuron Sensorik: Sel saraf dengan badan sel bergerombol membentuk ganglia, akson yang pendek dan dendrit panjang. Strukturnya ini membuat neuron sensorik berperan menghantarkan impuls saraf dari alat indera ke otak atau sumsum tulang belakang.
  • Neuron Motorik: Kebalikan dari neuron sensorik, sel saraf ini punya dendrit yang pendek dan akson panjang. Dimana dendrit neuron motorik terkait dengan akson lain, sementara aksonnya terhubung dengan efektor. Neuron motorik berperan membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang ke efektor.

Pada tubuh manusia sendiri, terdapat dua macam sistem saraf yakni sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) serta sistem saraf tepi (perifer). Seperti namanya, sistem saraf pusat bertugas mengatur serta mengendalikan seluruh kinerja tubuh. Sementara perifer adalah lanjutan neuron yang membawa impuls saraf dari dan ke sistem saraf pusat.

2. Sistem Koordinasi Indera

Seperti yang dijelaskan di atas, reseptor adalah ’ujung’ dari tubuh manusia yang menerima rangsangan. Karena itulah reseptor alias alat indera ini merupakan bagian dari sistem koordinasi. Setidaknya ada lima alat indera yang dimiliki manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, pembau, pengecap dan peraba.

Di dalam setiap organ alat indera, ada ujung saraf yang sangat peka. Setiap kali reseptor menerima rangsangan, informasi akan disalurkan lewat neuron ke otak dalam waktu luar biasa cepat.

3. Sistem Koordinasi Hormon

Inilah komponen terakhir dalam sistem koordinasi tubuh manusia yakni sistem hormon alias endokrin. Endokrin sendiri berfungsi mengatur hormon yang memang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya seperti mengatur suhu tubuh, siklus menstruasi, pernapasan hingga perasaan yang pastinya akan berpengaruh dalam kegiatan sehari-hari.

Tentunya ketika salah satu dari sistem koordinasi ini mengalami masalah, manusia bisa saja tidak mampu melakukan kegiatan secara bersamaan. Karena itu jika Teman Bio ingin jadi pribadi yang multitasking, wajib menjaga kesehatan sistem koordinasi tubuh.

 

Baca juga materi sebelumnya di sini ya

 

Filed Under: Biologi SMA

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 5
  • Go to page 6
  • Go to page 7
  • Go to page 8
  • Go to page 9
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 11
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Apa Itu Gametogenesis? Yuk Simak Penjelasannya Di Sini
  • Cara Mengatur Jadwal Makan yang Baik untuk Badan Sehat Segar Bugar
  • Pembelahan Sel Meiosis, Bagaimana Tahapannya?

Recent Comments

  • Lithaetr on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Mutia Karamoy on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Lia Yuliani on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Mutia on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Kata Nieke on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan

Archives

  • June 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • November 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020

Categories

  • Biologi Molekuler
  • Biologi SMA
  • Ekosistem
  • Fisiologi Tumbuhan
  • Kabar Biologi
  • Tips Bio
  • Uncategorized

Copyright KelasBiologi© 2025