Apa Itu Atavisme?

Apa Itu Atavisme?

Sebelum membahas apa itu Atavisme, teman Biologi perlu tahu tentang Penyimpangan Semu Hukum Mendel terlebih dahulu.

Menurut Hukum Mendel II, Fenotipe D2 dalam persilangan dihibrid terdiri atas 4 macam dengan rasio 9:3:3:1. Namun demikian dalam praktik di lapangan, para ilmuwan sering menemukan variasi dan rasio fenotipe keturunan F2 berbeda dengan rasio fenotipe dari persilangan dihibrid. Sehingga diperoleh tiga variasi fenotipe dengan rasio (9:7), (15:1), dan lain-lain.

Angka-angka yang muncul merupakan hasil dari penggabungan dari angka yang dikemukakan oleh Mendel. Oleh karena itu maka penyimpangan tersebut dinamakan penyimpangan semu hukum Mendel. 

Beberapa contoh peristiwa penyimpangan semu tersebut antara lain interaksi beberapa gen atavisme, polimeri, kriptomeri, epistasis-hipostasis dan gen komplementer.

Interaksi dari Beberapa Gen Atavisme

Berikut adalah penjelasan contoh dari interaksi dari beberapa gen Atavisme. Sehingga teman Biologi nantinya akan memahami apa itu Atavisme.

Bentuk pial ayam beserta genotipenya pada ayam dikenal ada empat macam, yaitu sebagai berikut :

  • R-P- (walnut)
  • RRpp (rose/gerigi)
  • rrPP (pea/biji)
  • rrpp (bilah/single)
Atavisme pada Ayam
Pial Ayam (a) bilah, (b) gerigi, (c) pea, (d) walnut

Sifat pial bilah adalah resesif. Baik terhadap pial gerigi (rose) maupun terhadap pial biji (pea). Pial-pial tersebut dapat disilangkan satu sama lain, yaitu sebagai berikut :

  1. Ayam berpial gerigi galur murni disilangkan dengan ayam berpial bilah maka F1 100% berpial gerigi. Generasi F2 terdiri atas 75% gerigi dan 25% bilah (3:1). Ini berarti bahwa pial gerigi dominan terhadap pial bilah.
  2. Ayam berpial biji galur murni disilangkan dengan ayam berpial bilah maka F1 100% berpial biji. Generasi F2 terdiri atas 75% berpial biji dan 25% bilah (3:1). Ini berarti bahwa pial biji dominan terhadap pial bilah.
  3. Ayam berpial gerigi galur murni disilangkan dengan ayam berpial biji galur murni maka F1 100% berpial walnut. Jadi, sifat pialnya berbeda dengan induk jantan maupun induk betina. Pada F2 diperoleh empat macam fenotipe dengan perbandingan sebagai berikut : pial sumpel : pial gerigi : pial biji : pial bilah = 9:3:3:1.

Penyimpangan di sini tidak menyangkut perbandingan fenotipe F2 tetapi muncul dua sifat yang berbeda dengan kedua induknya, yaitu sifat pial walnut dan bilah.

Kalau teman Biologi mencoba untuk menyilangkan dengan contoh lain, pasti akan teman-teman dapati Keturunan F1 tidak menyerupai salah satu induknya. Lalu yang fakta kedua adalah munculnya dua sifat baru sebagai hasil interaksi dua faktor dominan yang berdiri sendiri-sendiri dan sifat mereka sebagai hasil interaksi dua faktor resesif.

Untuk artikel selanjutnya kita akan membahas tentang Polimeri yang masih menjadi salah satu dari contoh Penyimpangan Semu Hukum Mendel.

admin

Hello, yuk belajar Biologi bersama kami!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *