Polimeri dan Kriptomeri dalam Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Setelah membahas tentang Atavisme yang menjadi salah satu penyimpangan semu Hukum Mendel, kini saatnya teman Biologi juga mengetahui tentang Polimeri dan Kriptomeri serta bagaimana mekanismenya. Simak sampai habis ya!
Apa Itu Polimeri?
Polimeri adalah sifat yang muncul pada persilangan heterozigot, sebab terdapat dua atau lebih gen yang menempati lokus berbeda. Tetapi memiliki sifat yang sama.
Nelson Ehle yang menyilangkan gandum berbiji merah dengan gandum berbiji putih, semua F1 berbiji merah tetapi tidak semerah biji induknya.
Dalam kasus ini, seolah-olah terjadi peristiwa dominan tidak penuh. Pada F2 diperoleh keturunan dengan rasio fenotipe 15 merah dan 1 putih. Bila diperhatikan dengan seksama, perbandingan 15:1 berasal dari penggabungan 9+3+3 : 1. Bunga berwarna merah memiliki empat variasi, yaitu merah tua, merah sedang, merah muda, dan merah muda sekali. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Persilangan tersebut dihibrid
- Dua pasang alel yang berlainan tadi sama-sama memengaruhi sifat yang sama, yaitu warna bunga.
Apabila gen yang menimbulkan pigmen merah diberi simbol M1 dan M2, dan alel yang mengakibatkan tidak terbentuknya warna diberi simbol m1 dan m2, maka diagram persilangannya dapat digambarkan seperti terlihat pada diagram berikut :
Berdasarkan diagram di atas didapatkan kesimpulan bahwa :
- Jika warna merah dipengaruhi dua pasang gen maka perbandungan F2 nya adalah merah : putih = 15:1
- Jika warna merah dipengaruhi oleh tiga pasang gen maka perbandingan F2 nya adalah merah : putih = 63 : 1, dan seterusnya.
Apa Itu Kriptomeri
Kriptomeri adalah gen dominan yang seolah-olah tersembunyi apabila berdiri sendiri-sendiri, dan pengaruhnya baru tampak apabila berada bersama-sama dengan gen dominan lainnya.
Correns dalam penelitiannya menyilangkan tanaman Linaria maroccana berbunga merah galur murni dengan yang berbunga putih juga galur murni. Sehingga diperoleh F1 yang semuanya berbunga ungu, sedangkan F2 terdiri atas tanaman berbunga ungu, merah, dan putih dengan rasio 9:3:4.
Selain itu, berdasarkan penyelidikan terhadap plasma sel bunga Linaria, ternyata warna merah disebabkan oleh adanya pigmen antosianin dalam lingkungan plasma sel yang bersifat asam. Sedangkan dalam lingkungan basa akan memberikan warna ungu.
Akan tetapi, apabila dalam plasma sel tidak terdapat antiosianin, dalam lingkungan asam atau basa bunga akan tetap membentuk warna putih. Apabila :
A = ada bahan dasar pigmen antosianin
a = tidak ada bahan dasar pigmen antosianin
B = reaksi plasma sel bersifat basa; dan
b = reaksi plasma sel bersifat asam
Paham yaa Teman Biologi?
Sekilas Tentang Carl Erich Correns
Beliau merupakan ahli botani dan genetik berkebangsaan Jerman yang menemukan penemuan terbaru dari hukum Mendel. Correns bekerja sebagai dosen di Universitas Tubingen, Jerman. Correns menemukan bahwa dalam pewarisan sifat terdapat penyimpangan yang disebut kriptomeri.
Penemuan beliau yang paling fenomenal adalah penemuan tentang pewarisan sifat sitoplasma pada tumbuhan Linaria marocanna. Sebagian hasil kerja Correns tidak dapat dipublikasikan karena hancur terbakar saat pemboman Berlin tahun 1945.