• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kelas Biologi

Tempat belajar dan sharing tentang Biologi

  • Kabar Biologi
  • Artikel
    • Fisiologi Tumbuhan
    • Biologi Molekuler
    • Biodiversitas
    • Zoologi
    • Botani
    • Mikrobiologi
    • Ekosistem
    • Biologi SMA
  • About
  • Contact

Biologi SMA

Sistem Gerak Manusia. Gangguan dan Teknologi yang Menyembuhkan

February 1, 2021 by admin Leave a Comment

Seperti yang sudah Teman Bio ketahui, sistem gerak manusia ini terdiri dari dua bagian utama yakni alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Hanya saja manusia bisa saja kehilangan kemampuan gerak ketika salah satu alat geraknya bermasalah entah alat gerak aktif atau pasif. Dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan teknologi yang bisa menyembuhkan.

Karena gangguan-gangguan pada sistem gerak jelas akan membuat kehidupan manusia bermasalah. Bahkan kalau sudah mencapai tahapan fatal, bukan tak mungkin manusia kehilangan kemampuan untuk bergerak sama sekali dan akhirnya meninggal dunia. Untuk itulah Teman Bio, penting bagi kita mengenai gangguan dan teknologi penyembuhan sistem gerak.

Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia

Gangguan Pada Alat Gerak Pasif

Sistem gerak manusia terdiri dari dua jenis yakni alat gerak pasif dan aktif. Alat gerak pasif meliputi rangka yaitu rangka tengkorak, rangka badan dan rangka anggota gerak. Kumpulan tulang-tulang yang terhubung pada sendi ini berfungsi menopang sekaligus memberi bentuk tubuh manusia.

Namun ada kalanya rangka ini mengalami gangguan yang membuat sistem gerak manusia bermasalah. Apa saja? Berikut di antaranya:

  • Osteoporosis: Inilah masalah tulang yang lebih sering terjadi saat manusia sudah berusia lanjut. Dalam kondisi osteoporosis tulang mengalami kerapuhan lantaran deposit mineral di dalam tulang dan sendi itu berkurang
  • Rakitis: Tulang dikenal sebagai bagian tubuh yang punya tekstur keras. Namun tulang bisa berubah menjadi lunak karena rakitis sehingga melemah. Kondisi rakitis terjadi saat manusia kekurangan asupan vitamin D dan situasi genetik
  • Skoliosis: Pernah melihat seseorang dengan bentuk tulang belakang seperti huruf S atau C? Bisa saja mereka mengalami skoliosis, dimana bentuk tulang belakang tidak normal akibat kecelakaan atau kebiasaan
  • Kifosis: Hampir sama seperti skoliosis, kifosis juga terjadi karena kebiasaan atau kecelakaan sehingga tulang belakang membungkuk ke depan

Gangguan Pada Alat Gerak Aktif

Otot adalah penggerak utama pada tubuh manusia. Sehingga bisa disimpulkan kalau otot bermasalah, maka tentu gerak manusia juga mengalami gangguan. Seperti apa? Berikut di antaranya:

  • Tetanus: Otot mengalami kejang atau kontraksi terus-menerus. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium Tetanii
  • Atrofi Otot: Kebalikan dari tetanus, atrofi otot merupakan kondisi otot menjadi lemah lantaran tak pernah berkontraksi
  • Hernia Abdominal: Hampir sama seperti atrofi, hernia abdominal terjadi pada otot di bagian perut yang melemah sehingga membuat organ-organ di dalam perus tampak melorot

Teknologi Penyembuhan Sistem Gerak Manusia

Penyembuhan Patah Tulang

Kecelakaan dalah penyebab utama tulang pada tubuh manusia menjadi patah. Ada beberapa metode untuk mengatasi tulang patah seperti pemasangan gips, yakni bahan kapur diletakkan di sekitar tulang yang patah. Lalu ada pembidaian yakni menempatkan benda keras di tulang yang bermasalah serta pembedahan internal untuk pemasangan logam di tulang.

Penyembuhan Kanker dan Tumor Tulang

Kanker dan tumor juga penyakit yang bisa menyerang tulang dan membuat manusia tak bisa bergerak. Kedokteran mengenalkan dua metode utama untuk mengatasinya yakni kemoterapi (obat kimia dosis tinggi) dan radioterapi (sinar radioaktif) untuk membunuh sel kanker dan tumor.

Pengobatan Mutakhir Gangguan Sistem Gerak

Ilmu kedokteran yang makin canggih memungkinkan manusia menemukan teknologi-teknologi baru dalam mengatasi masalah sistem gerak. Contohnya seperti pergantian sendi lewat prosedur operasi hingga transplantasi sumsum. Bahkan ada juga penggunaan organ gerak bionik untuk menggantikan organ yang tak berfungsi.

Meskipun upaya teknologi untuk menyembuhkan sistem gerak manusia yang bermasalah terus berkembang, ada baiknya kita tetap menjaga kesehatan otot dan tulang supaya tetap bisa bergerak bebas ya teman Bio.

 

Filed Under: Biologi SMA

Jenis dan Fungsi Jaringan Hewan. Berbedakah dengan Manusia?

January 29, 2021 by admin Leave a Comment

Jenis dan Fungsi Jaringan Hewan ini pada umumnya hampir mirip dengan manusia. Karena hewan tergolong pada makhluk hidup yang susunannya kompleks. Sebagai makhluk hidup, hewan jelas memiliki sel yang merupakan unit terkecil dalam tubuh. Sekelompok sel yang memiliki fungsi, asal dan struktur yang sama akhirnya membentuk jaringan. Tentunya jaringan hewan ini berbeda dengan jaringan pada tumbuhan dan manusia.

Berbagai tipe jaringan yang berbeda itu akhirnya membentuk unit fungsional bernama organ. Ketika sekelompok organ saling bekerjasama, akan menjadi sistem organ. Lantaran hewan dan manusia sama-sama bisa bergerak dan berpindah, tentunya jaringan yang ada jelas lebih kompleks daripada jaringan tumbuhan.

Seperti apa jaringan hewan itu? Berikut ulasan yang bisa Teman Bio pahami.

Empat Struktur Jaringan Pada Hewan

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel atau epitelium adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan, entah permukaan luar atau dalam. Lantaran melapisi organ serta rongga di dalam tubuh hewan, jaringan epitel pada umumnya terdiri dari sel-sel yang saling terikat kuat.

Dalam tubuh hewan, setidaknaya ada delapan jenis jaringan epitel yang dibedakan berdasarkan bentuknya. Jenis-jenis itu adalah jaringan epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis, epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis, epitel silindris selapis, epitel silindris berlapis, epitel silindris berlapus semu dan epitel transisional.

2. Jaringan Ikat

Mempunyai fungsi utama sebagai penyangga tubuh dan organ di dalamnya, jaringan ikat juga menyatukan antar jaringan lain. Susunan utama jaringan ikat adalah substansi tak hidup interseluler, dimana serat-seratnya terbuat dari tiga jenis protein seperti serat kolagen, serat elastik dan serat retikuler.

Berdasarkan fungsi dan strukturnya, jaringan ikat dibedakan jadi beberapa jenis yakni jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan adipose, jaringan rawan, jaringan tulang sejati dan jaringan darah. Jaringan ikat ini berisi sel yang tersebar di seluruh matriks ekstraseluler.

3. Jaringan Otot

Sel-sel pada jairngan otot memiliki bentuk panjang yang disebut juga sebagai serabut otot yang merupakan sejumlah besar mikrofilamen, dan terbuat dari protein kontraktil aktin serta myosin. Sel-sel ini bisa bekontraksi saat memperoleh rangsangan impuls saraf. Jaringan otot ini memiliki susunan paralel di dalam sitoplasma.

Memiliki fungsi sebagai alat gerak aktif, jaringan otot bisa melakukan tugasnya karena otot memang memiliki kemampuan memanjang dan memendek saat relaksasi atau kontraksi.

Hal inilah yang membuat jaringan otot punya tiga karakter berbeda yakni kontraksibilitas (kemampuan otot memendek dari ukuran semula), ektensibilitas (kemampuan otot memanjang dari ukuran semula) dan elastisitas (kemampuan otot kembali ke ukuran semula).

Jika dibedakan kembali berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan otot memiliki tiga jenis. yang pertam adalah jaringan otot polos yang banyak terdapat pada dindin organ, jaringan otot lurik yang melekat pada rangka dan jaringan otot jantung yang bisa ditemukan di dinding jantung.

4. Jaringan Saraf

Disebut juga sebagai jaringan komunikasi, jaringan saraf ini memang berperan menerima perintah dan menyalurkan reaksi ke seluruh bagian tubuh. Jaringan saraf ini terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang berupa badan sel dengan banyak cabang. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan setiap sel saraf di tubuh hewan.

Ada dua jenis sel dalam jaringan saraf yakni neuron yang menjadi unit stuktural sekaligus fungsional dan neuroglia. Sementara secara anatomi, jaringan saraf  dibedakan lagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan medulla spenalis) serta sistem saraf perifer (serabut saraf dan ganglia). Karena itulah jaringan saraf memegang peran penting dalam mengatur organ-organ.

Dengan mempelajari serangkaian jaringan hewan ini, tentu terbukti kalau binatang memang menjadi salah satu makhluk hidup yang sangat kompleks. Semakin tinggi klasifikasinya, jaringan tubuhnya tentu berkembang sempurna.

Bagaimana teman Bio, bisakah teman Bio menarik garis perbedaan antara jaringan yang terdapat pada hewan dan manusia?

 

Filed Under: Biologi SMA

Mengenal Sistem Saraf Pada Tubuh Manusia

January 26, 2021 by admin Leave a Comment

Kalau pada postingan sebelumnya kita sudah mengenal sistem koordinasi pada tubuh manusia, kali ini kita akan mengenal sistem saraf di tubuh manusia. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi pada tubuh manusia harus kita kuasai lho. Jika kita tahu fungsi dan anatomi tubuh kita, akan sangat mudah selanjutnya untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada tubuh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dimana semua hal tersebut harus kita kuasai sebagai salah satu lifeskill yang mendukung kehidupan kita di bumi ini.

Pernahkah Teman Bio tak sengaja menyentuh permukaan benda panas? Pasti langsung menarik bagian tubuh yang terkena bukan? Itu semua terjadi saat alat indera (reseptor) yang menerima rasa panas meneruskan rangsangan ke otot dan kelenjar (efektor) lewat perantara saraf.

Sistem saraf adalah salah satu komponen utama di sistem koordinasi tubuh manusia. Dimana melalui saraf, sistem gerak seperti otot dan rangka bisa bergerak. Supaya makin paham, berikut kita bahas satu-persatu komponen sistem saraf.

Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf yang ada pada tubuh manusia juga terdiri sel-sel saraf alias neuron. Ada tujuh bagian utama dalam struktur neuron. Apa saja? Ini ulasannya:

  • Perikarion: Seperti layaknya sel, neuron juga punya perikarion atau badan sel yang mengandung nukleus dan nukleolus serta diselubungi sitoplasma. Sitoplasma pada neuron berisi badan Nissl yang mengandung protein supaya neuron bisa terus tumbuh, serta memperbaiki neuron di sistem saraf tepi
  • Dendrit: Dari badan sel neuron keluar uluran pendek yang bercabang-cabang disebut sebagai dendrit. Dendrit berperan dalam menyalurkan impuls ke badan sel
  • Akson: Satu uluran panjang yang keluar dari badan sel dan berperan menyalurkan impuls ke neuron lain adalah akson. Ujung awal akson disebut sebagai hillock sementara ujung akhirnya adalah terminal
  • Sel Schwann: Merupakan sel penunjang neuron yang berupa lemak untuk memproduksi selubung mielin
  • Selubung Mielin: Lemak berwarna putih kekuningan yang membungkus akson sekaligus memberinya nutrisi. Selubung mielin berfungsi melindungi akson dari luka serta tekanan
  • Nodus Ranvier: Akson yang tidak terbungkus selubung mielin
  • Sinapsis: Penghubung antar neuron serta dengan otot dan kelenjar

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsung tulang belakang yang berperan mengendalikan seluruh aktivitas tubuh. Kedua bagian sistem saraf pusat ini terlindungi selaput meninges yang tersusun atas jaringan pengikat.

1. Otak

Teman Bio, tahukah kalian kalau otak kita terdiri dari dua hemisfer (belahan) yakni kiri serta kanan. Kedua hemisfer ini dihubungkan oleh cerebrospinal yakni balok otak berongga berisi cairan getah bening. Hemisfer sebelah kiri mengendalikan sistem di bagian kanan tubuh sementara hemisfer kanan, bertanggung jawab atas sistem bagian kiri tubuh.

Otak terbagi pada tiga bagian utama yaitu otak besar (cerebrum), otak tengah dan otak kecil (cerebellum). Penghubung antara cerebrum, cerebellum dan saraf tulang belakang adalah batang otak. Bagian bawah batang otak merupakan struktur berupa batang memanjang yang disebut medulla oblongata.

2. Sumsum Tulang Belakang

Perpanjangan dari medulla oblongata hingga tulang punggung dan pinggang disebut sebagai sumsum tulang belakang. Sebagai bagian dari sistem saraf pusat, sumsum tulang belakang bertugas sebagai pusat gerak refleks. Dimana sumsum tulang belakang menyalurkan impuls dari kulit atau otot ke otak, serta membawa impuls motorik dari otak ke otot.

Sistem Saraf Tepi

Perifer atau sistem saraf tepi adalah perpanjangan dari sel-sel saraf (neuron). Dimana perifer berfungsi membawa impuls saraf dari dan ke sistem saraf pusat. Jika dibedakan pada arah impuls yang disalurkan, sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf aferen (menuju sistem saraf pusat) dan sistem saraf eferen (menuju otot dan kelenjar).

Pada tubuh manusia terdapat 31 pasang saraf tulang belakang (spinal) dan 12 pasang saraf kepala (kranial).

Lantaran memegang fungsi yang cukup vital dalam sistem koordinasi, kita semua tentu harus senantiasa menjaga sistem saraf. Meskipun keberadaannya sudah terlindungi lapisan tubuh, fakta bahwa neuron tidak bisa membelah adalah alasan kenapa kesehatan saraf adalah utama bagi tubuh manusia.

 

 

 

Filed Under: Biologi SMA

Pengertian dan Macam Sistem Koordinasi Tubuh Manusia

January 25, 2021 by admin Leave a Comment

Sistem Koordinasi Tubuh Manusia kali ini akan membahas tentang sistem saraf, indra, dan hormon. Bagaimana mereka bekerja? Yuk simak selengkapnya di artikel berikut.

Teman Bio, masing-masing dari kita tentu pernah mengalami bagian tubuh yang bergerak bersamaan. Contohnya ketika sedang mengetik, ada tangan yang bergerak di atas keyboard dan mata yang mengamati layar monitor. Belum lagi kalau diajak berbicara, membuktikan bahwa anggota tubuh bisa bergerak bersamaan yang merupakan kesatuan sistem koordinasi.

Secara mudahnya, sistem koordinasi pada manusia adalah sebuah sistem yang mengatur kinerja organ-organ di dalam tubuh. Agar setiap organ di dalam tubuh ini bisa saling mendukung supaya tubuh mampu menjalankan fungsinya, dibutuhkan sistem koordinasi. Sehingga bisa disimpulkan jika tak ada sistem koordinasi, tak mungkin manusia bisa beraktivitas.

Karena berperan dalam aktivitas yang melibatkan banyak organ, sistem koordinasi terdiri dari tiga sistem utama di tubuh manusia. Ketiga sistem itu adalah sistem saraf, sistem hormon dan sistem indera. Seperti apa? Kami akan mengulasnya satu-persatu.

Macam Sistem Koordinasi Tubuh Manusia

1. Sistem Koordinasi Saraf

Tubuh bergerak melalui tulang dan otot. Tanpa otot, tulang yang merupakan alat gerak pasif ini tak mungkin bisa bergerak sendiri. Lantas bagaimana otot bisa melakukan gerakan? Rupanya menerima respon dari saraf. Untuk itulah sistem saraf merupakan salah satu komponen penting dalam sistem koordinasi tubuh manusia.

Sistem saraf berfungsi menerima, mengolah sekaligus meneruskan rangsangan yang diterima reseptor (alat indera) ke efektor (otot dan kelenjar). Sistem saraf sendiri terdiri atas sejumlah sel saraf (neuron) yang tidak bisa diganti jika sudah mati. Jika dilihat berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi dua jenis yakni neuron sensorik dan neuron motorik.

  • Neuron Sensorik: Sel saraf dengan badan sel bergerombol membentuk ganglia, akson yang pendek dan dendrit panjang. Strukturnya ini membuat neuron sensorik berperan menghantarkan impuls saraf dari alat indera ke otak atau sumsum tulang belakang.
  • Neuron Motorik: Kebalikan dari neuron sensorik, sel saraf ini punya dendrit yang pendek dan akson panjang. Dimana dendrit neuron motorik terkait dengan akson lain, sementara aksonnya terhubung dengan efektor. Neuron motorik berperan membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang ke efektor.

Pada tubuh manusia sendiri, terdapat dua macam sistem saraf yakni sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) serta sistem saraf tepi (perifer). Seperti namanya, sistem saraf pusat bertugas mengatur serta mengendalikan seluruh kinerja tubuh. Sementara perifer adalah lanjutan neuron yang membawa impuls saraf dari dan ke sistem saraf pusat.

2. Sistem Koordinasi Indera

Seperti yang dijelaskan di atas, reseptor adalah ’ujung’ dari tubuh manusia yang menerima rangsangan. Karena itulah reseptor alias alat indera ini merupakan bagian dari sistem koordinasi. Setidaknya ada lima alat indera yang dimiliki manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, pembau, pengecap dan peraba.

Di dalam setiap organ alat indera, ada ujung saraf yang sangat peka. Setiap kali reseptor menerima rangsangan, informasi akan disalurkan lewat neuron ke otak dalam waktu luar biasa cepat.

3. Sistem Koordinasi Hormon

Inilah komponen terakhir dalam sistem koordinasi tubuh manusia yakni sistem hormon alias endokrin. Endokrin sendiri berfungsi mengatur hormon yang memang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya seperti mengatur suhu tubuh, siklus menstruasi, pernapasan hingga perasaan yang pastinya akan berpengaruh dalam kegiatan sehari-hari.

Tentunya ketika salah satu dari sistem koordinasi ini mengalami masalah, manusia bisa saja tidak mampu melakukan kegiatan secara bersamaan. Karena itu jika Teman Bio ingin jadi pribadi yang multitasking, wajib menjaga kesehatan sistem koordinasi tubuh.

 

Baca juga materi sebelumnya di sini ya

 

Filed Under: Biologi SMA

Sistem Gerak pada Manusia. Kenalan Yuk!

January 19, 2021 by admin Leave a Comment

Sistem Gerak pada Manusia adalah salah satu materi Biologi yang kita dapatkan saat SMA. Masih ingat? Kalau belum, yuk kita coba flashback materinya. Atau bagi yang belum, yuk kenalan dulu dengan sistem gerak pada manusia.

Teman Bio, sebagai manusia kita tentu dituntut untuk bergerak setiap harinya. Bangun tidur, olahraga sejenak, mandi, sekolah, bekerja dan kemudian kembali istirahat. Berbagai kegiatan yang dilakukan itu muncul dari anggota tubuh yang bergerak dalam satu kesatuan besar bernama sistem gerak pada manusia.

Secara mudahnya, sistem gerak pada manusia adalah kesatuan sistem organ yang berperan membuat tubuh bergerak. Pada manusia sendiri, ada dua jenis penggerak tubuh yakni alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Yang menarik, sistem gerak ini rupanya bukan cuma sekadar membuat kita bergerak saja, tapi sekaligus melindungi organ-organ vital pada tubuh.

Sistem Gerak pada Manusia : Alat Gerak Aktif dan Pasif

Alat Gerak Aktif

Alat gerak aktif adalah otot yang merupakan jaringan berbentuk daging pada tubuh manusia. Empat karakteristik utama otot adalah kontraktilitas (dapat memendek), ekstensibilitas (dapat memanjang), elastisitas (kembali ke bentuk semula) dan eksitabilitas (merespon rangsangan dari saraf).

Saat otot mengalami kontraksi dan relaksasi, tulang akan bergerak. Setidaknya ada dua gerakan umum yang dilakukan otot yakni gerak otot sinergis (dua atau lebih otot bekerjasama untuk tujuan sama) dan gerak otot antagonis (dua atau lebih otot yang menggerakkan tulang ke arah berlawanan). Berikut tiga jenis otot pada sistem gerak manusia:

1. Otot Rangka (Otot Lurik)

Disebut lurik karena otot rangka punya bentuk panjang berlurik-lurik. Menempel pada tulang, otot rangka memang berfungsi membuat tulang bergerak. Otot rangka bekerja di bawah kendali saraf sadar atau sistem saraf somatik.

2. Otot Polos

Berbeda dengan otot lurik, otot polos bergerak di bawah kendali saraf tak sadar atau sistem saraf otonom. Karena itu otot polos menggerakkan organ-organ di dalam tubuh manusia seperti pencernaan dan pembuluh darah secara otomatis.

3. Otot Jantung

Seperti namanya, otot jantung berada pada organ jantung dan punya bentuk mirip otot lurik. Otot jantung berperan dalam memompa darah ke seluruh tubuh dan paru-paru. Sama seperti otot polos, otot jantung bergerak secaratak sadar di bawah kendali sistem saraf khusus.

Alat Gerak Pasif

alat gerak aktif dan pasif

Rangka adalah susunan tulang-tulang yang ada pada tubuh manusia dan merupakan alat gerak pasif, karena untuk menggerakannya dibutuhkan otot. Susunan tulang ini saling terhubung lewat sendi sehingga manusia bisa berjalan. Selain sebagai alat gerak, rangka berfungsi menopang sekaligus memberi bentuk tubuh manusia, dan tempat pembentukan sel-sel darah.

Pada tubuh manusia ada tiga kelompok rangka yang menyusun yakni:

1. Rangka Kepala (Tengkorak)

Seperti namanya, tengkorak merupakan rangka yang ada pada bagian kepala manusia. Sehingga seluruh tulang yang ada pada kepala kita sampai tulang di bagian wajah, masuk dalam susunan rangka tengkorak.

2. Rangka Badan

Untuk rangka badan, merupakan sekelompok tulang yang menyusun bentuk tubuh manusia. Rangka badan meliputi tulang belakang, tulang rusuk, tulang gelang bahu, tulang dada dan tulang gelang panggul.

3. Rangka Anggota Gerak

Sebagai bagian dari alat gerak pasif pada sistem gerak manusia, inilah kelompok rangka yang membantu manusia bisa bergerak. Rangka anggota gerak dibedakan atas dua jenis yaitu:

  • Rangka anggota gerak atas: Tulang lengan atas, tulang pengumpil, tulang hasta, ruas tulang jari tangan, tulang pergelangan tangan dan tulang telapak tangan
  • Rangka anggota gerak bawah: Tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang paha, ruas tulang jari kaki, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki

Lantaran memiliki fungsi yang sangat luar biasa pada tubuh, sudah pasti kita semua harus menjaga kesehatan sistem gerak pada manusia ini. Dengan begitu, kita bisa menjadi manusia yang selalu sehat dan berumur panjang.

 

Filed Under: Biologi SMA

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Go to page 4
  • Go to page 5
  • Go to page 6
  • Go to page 7
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Metaverse University di Indonesia, Teman Bio Sudah Tahu?
  • Bahan Alami Terbaik untuk Perawatan dan Kesehatan Tubuh
  • Gunakan Teknologi Terbaik Untuk Bisnis Soap Bar Dari Bahan Alami

Recent Comments

  • Reyne Raea on Teori Kerja Enzim, Bagaimana Strukturnya dan Malfungsi pada Enzim
  • Seftina Qurniawati on Uji Enzim Katalase pada Ekstrak Hati Ayam
  • iffiarahmandotcom on Percobaan Perkecambahan dan Pengamatan Struktur Biji
  • Pipit ZL on Kenalan Dengan Spermatophyta, Tumbuhan Berbiji Paling Sempurna
  • Siska Dwyta on Uji Enzim Katalase pada Ekstrak Hati Ayam

Archives

  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • November 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020

Categories

  • Biologi Molekuler
  • Biologi SMA
  • Ekosistem
  • Fisiologi Tumbuhan
  • Kabar Biologi
  • Uncategorized

Copyright KelasBiologi© 2022

Share

Facebook

Twitter

LinkedIn

WhatsApp

Copy Link
×