Manfaat puasa menjadi salah satu hal yang kita cari selama bulan Ramadan kemarin. Disusul kemudian dengan anjuran berpuasa Syawal. Agar ibadah puasa kita lebih khusyu’ dan menambah rasa syukur kita pada Allah karena telah menyempurnakan syariatnya, maka kita perlu tahu manfaat puasa bagi tubuh kita.
Apa itu? Yuk simak selengkapnya di sini.
Manfaat Puasa Secara Umum
Diantara manfaat puasa untuk kesehatan secara umum bisa dirumuskan sebagai berikut :
1. Detoksifikasi tubuh
Hayoo siapa yang tidak merasa saat berpuasa tubuh menjadi lebih segar? Berarti kesehatan teman Bio perlu dicek lagi nih kalau berpuasa justru tubuh tidak mendapatkan manfaat berupa detoksifikasi.
Karena pada dasarnya puasa itu seperti reset ulang organ-organ penting yang setiap hari bekerja untuk tubuh kita.
2. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
“Pada dasarnya proses puasa adalah proses mengistirahatkan organ terutama organ pencernaan dan regenerasi sel yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Hal tersebut penting untuk pertahanan tubuh terhadap berbagai jenis virus atau kuman penyakit.” – dr Hj Vivien Maryam Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital (sebelumnya RS Awal Bros) Tangerang.
Jadi ketika berpuasa, kita dilarang makan dan minum selama kurang lebih 13 jam. Selama kurun waktu tersebut, sistem pencernaan diistirahatkan dan sel-sel tubuh mengalami regenerasi.
Saat berpuasa, sistem pencernaan yang sebelumnya bekerja terus-menerus selama 11 bulan akan beristirahat. Pada waktu istirahat tersebut, sel-sel tubuh akan memperbaiki diri. Pada saat berpuasa, hematopoietik (proses pembentukan komponen sel darah) akan bekerja dengan cara mengeluarkan sel-sel imunitas tubuh lebih baik seperti sel limfosit T dan sel limfosit B untuk pertahanan tubuh. Sel limfosit T dan sel limfosit B tersebut dapat menghasilkan antibodi untuk melawan berbagai virus atau kuman yang masuk.
Hanya saja hal yang penting adalah jaga imunitas tubuh dengan cara makan bernutrisi tinggi, banyak minum, dan istirahat yang cukup. Asupan gizi selama puasa juga harus seimbang.
3. Mengontrol Gula Darah
Wah justru saat berpuasa gula darah kita terkontrol ya? Iya dong. Oleh karena itu setiap kita akan cek gula darah disarankan untuk berpuasa terlebih dahulu. Bagaimana mekanismenya?
Dikutip dari Halodoc saat berpuasa, seseorang tidak makan dan minum selama hampir 13 hingga 14 jam, yaitu mulai dari terbitnya fajar hingga terbenam matahari. Agar bisa tetap bertahan, tubuh akan menggunakan gula yang disimpan di dalam hati dan otot untuk menghasilkan energi selama berpuasa. Itulah mengapa saat berpuasa, kadar glikogen dan glukosa dalam tubuh akan mengalami penurunan yang memicu tubuh menjadi lemas, dan kepala terasa pusing.
Namun, melalui cadangan energi yang berasal dari gula tersebut, tubuh mampu bertahan tanpa asupan makanan dan minuman selama sekitar 8 hingga 10 jam. Bila cadangan energi tersebut sudah habis, tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi berikutnya. Nah, pembakaran lemak inilah yang akan membuat berat badan berkurang.
Melalui pengurangan atau menjaga berat badan, kadar gula dalam darah pun bisa dikendalikan. Itulah mengapa puasa yang dilakukan secara teratur bisa memberi dampak baik bagi pengidap diabetes. Tidak hanya itu, puasa secara teratur juga dipercaya dapat mengurangi risiko resistensi insulin yang menjadi pemicu penyakit diabetes. Meski begitu, hal ini masih memerlukan penelitian lebih menyeluruh.
4. Mengurangi Peradangan
Saat sistem imun tengah melawan infeksi, peradangan pada tubuh merupakan hal yang wajar. Tetapi, selain tidak terasa nyaman, peradangan yang terus berlanjut justru akan berujung pada penyakit lain, seperti diabetes atau penyakit jantung. Untungnya, puasa juga dapat mengurangi radang pada tubuh.
Selain adanya regenerasi sel yang menyebabkan hal tersebut, juga adanya detoksifikasi tubuh yang akan bermanfaat untuk mengurangi peradangan tersebut.
5. Dapat Meningkatkan Kesehatan Jantung
Faktor risiko yang paling banyak dihubungkan dengan kejadian penyakit jantung koroner dan stroke adalah kadar lemak dalam darah, faktor koagulasi dan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok. Kadar lemak darah dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan jenis makanan, konsumsi gula olahan, dan aktivitas fisik. Puasa di bulan Ramadan dapat memengaruhi berbagai faktor risiko di atas.
Dilansir dari laman halodoc, puasa Ramadan aman untuk dilakukan orang dengan penyakit jantung. Asalkan penyakit yang diidapnya terkontrol dan tidak dalam kondisi akut. Makan secukupnya saja dan tidak melakukan “balas dendam” saat berbuka akan membantu meringankan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Puasa Ramadan juga dapat menurunkan risiko serangan penyakit jantung selama 10 tahun selanjutnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa puasa memberikan efek positif terhadap kesehatan jantung.
6. Meningkatkan Fungsi Otak
Bagaimana bisa berpuasa dapat memengaruhi fungsi otak? Perubahan sumber energi untuk otak selama puasa, ternyata meningkatkan fungsi otak dalam menghantarkan sinyal-sinyal tertentu. Hal ini dibuktikan dengan dilepaskannya lemak sebagai keton ke dalam darah untuk energi. Selain itu, puasa yang dikombinasikan dengan olahraga juga menunjukkan manfaat yang baik untuk otak.
Bagaimana? Jalan-jalan lebaran ini masih kuat kan untuk puasa Syawal? Yuk, jemput pahala dan manfaat dari puasa!
rani Oktapiani says
Masyaallah, ternyata puasa banyak banget manfaatnya. Yang paling sering dengar sih soal detoksifikasi.
Diah Alsa says
MasyaAllah sungguh puasa itu punya manfaat yang banyak ya buat tubuh kita.
setelah 11 bulan tubuh ‘diajak bekerja’ akhirnya ada Ramadhan juga dimana kita bisa menjaga kesehatan dengan berpuasa ini ya 🙂
Pida Alandrian says
Mengurangi nafsu makan, wkwkkw
Masuk dke dalam manfaat puasa nggak sih? Kan nahan godaan buat tubuh juga kan, biar gk keterusan makan, hehehe
Putri Kurniawati says
Nah kalo kadar gula kita tinggi dan gak kepake itu ya yg memicu terkena diabet? Dan ternyata puasa itu bisa jadi obat ya untuk banyak penyakit