• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kelas Biologi

Tempat belajar dan sharing tentang Biologi

  • Kabar Biologi
  • Artikel
    • Fisiologi Tumbuhan
    • Biologi Molekuler
    • Biodiversitas
    • Zoologi
    • Botani
    • Mikrobiologi
    • Ekosistem
    • Biologi SMA
  • About
  • Contact

Artikel

Belajar Fisiologi Tumbuhan Bab : Fungsi dan Struktur Tumbuhan

November 30, 2020 by admin 1 Comment

Sebagaimana kita mengetahui apa tumbuhan itu, maka selayaknya kita pun harus tahu fungsi dan struktur tumbuhan itu sendiri ya temanBio!

Secara umum arti dari struktur adalah cara bagaimana sesuatu tersebut tersusun. Struktur pada tumbuhan berarti susunan yang terdapat pada tumbuhan itu sendiri. Pada struktur tumbuhan, ada beberapa bagian dari organnya yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Seperti yang ada pada tubuh tumbuhan, setidaknya ada tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun. Untuk biji, bunga dan buah termasuk organ khusus yang ada pada tumbuhan. Penjelasan dari masing-masinh bagian, silahkan baca artikel berikut

Struktur  dan Fungsi Tumbuhan

Yuk kita bahas dulu soal Struktur Tumbuhan!

fungsi dan struktur tumbuhan

Morfologi tumbuhan merupakan cabang ilmu botani yang khusus mempelajari tentang struktur yang ada diluar tubuh tumbuhan itu sendiri. Yang bisa dilihat secara langsung dan tumbuhan tersebut dapat diidentifikasi. Organ pokok yang tersusun dan membentuk tubuh dari tumbuhan itu terdiri dari akar, batang, dan daun. Sedangkan fungsi dari bagian-bagian tersebut meliputi

  1. Akar

Merupakan bagian pokok yang ada pada samping batang dan daun. Untuk tumbuhan yang tubuhnya adalah termasuk kronis, akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai media menyerap air dan zat hara dari dalam tanah. Apakah kalian tahu, bahwa tidak semua akar bisa mengisap zat-zat makanan?

Untuk bagian ini, hanya ada bagian-bagian tertentu saja diantaranya adalah bagian yang belum diliputi gabus dan bagian yang belum tua. Bagian ini berperan sebagai penghisapan makanan yang mudah mengalami kerusakan. Penyebabnya adalah karena lingkungan hidup yang tidak cocok, seperti kurangnya kadar air dalam tanah, serasi yang jelek dan bisa juga karena keasaman yang terkandung pada tanah.

Ada dua struktur akar, yaitu struktur luar atau morfologi dan struktur dalam yang disebut dengan anatomi. Struktur luar menjelaskan bahwa akar tersusun atas rambut akar dan tudung akar. Sedangkan menurut struktur dalam, susunan akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat.

  1. Batang

Batang adalah bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting, karena batang adalah termasuk sumbu tubuh tumbuhan. Batang adalah termasuk organ, tempat dimana lintasan makanan hasil fotosintesis yang diproduksi oleh daun. Dimana sebagian fotosintesis tersebut dibawa keseluruh tubuh dan sebagian yang lain disimpan pada batang untuk menjadi Stock csdangan makanan.

  1. Daun

Daun merupakan organ fotosintesis utama yang ada pada sebagian besar tumbuhan. Meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis, yang terjadi sesungguhnya adalah, daun merupakan cabang atau ranting yang telah mengalami modifikasi. Daun merupakan tempat terpenting untuk fotosintesis pada tumbuhan tingkat tinggi.

fungsi dan struktur daun

Daun juga menjadi salah satu organ pokok pada tumbuhan. Daun bentuknya adalah pipih dan melebar, daun pada umumnya juga berwarna hijau karena mengandung kloroplas yang ada dalam sel-selnya. Daun ini terletak pada bagian atas tumbuba. Dan menempel pada batang.

Setelah kita mengetahui tentang pengertian masing-masing struktur, dibawah ini akan kami jelaskan tentang struktur tumbuh-tumbuhan yang setiap bagiannya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini

Fungsi Dari Tumbuhan

  • Akar, fungsi dari akar diantaranya adalah
    • Untuk menyerap air dan garam mineral atau zat hara dari dalam tanah
    • Menunjang dan memperkuat atau memperkokoh berdirinya tumbuhan pada tempat hidupnya
    • Menjadi alat pernafasan
    • Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
  • Batang
    • Menyalurkan air dan garam mineral dari akar menuju daun, juga menyalurkan zat makanan hasil dari fotosintesis dari daun pada seluruh bagian tubuh tumbuhan yang lainnya.
    • Menjadi tempat melekatnya daun, bunga, juga biji agar mudah terkena cahaya matahari dan mudah dalam penyerbukan serta penyebaran buah dan biji.
    • Batang juga berfungsi untuk membantu pernafasan, karena oksigen bisa masuk melalui lentisel.
  • Daun
    • Sebagai resorbsi atau pengambilan zat-zat makanan, terutama yang berupa zat gas atau CO2
    • Sebagai asimilasi atau peengolah zat-zat makanan
    • Transpirasi atau penguapan air
    • Respirasi atau sebagai alat pernapasan.

Nah, itulan beberapa penjelasan tentang fungsi dan struktur tumbuhan. Semoga bisa membantu para temanBio ya. Nantikan penjelasan tentang fisiologi tumbuhan yang lainnya yuk!

 

Tentang Penulis
Chasanatul Abniyah, akrab disapa dengan nama Sasha, adalah seorang ibu pembelajar yang selain membaca dan menulis ia memiliki hobi memasak. Lahir di kota bunga-malang , ibu tiga anak ini mulai menuliskan cerita kesehariannya di blog sejak dua tahun terakhir dengan harapan apa yang dia tulis bisa bermanfaat untuk seseorang yang kebetulan membacanya. Silahkan mampir dan baca tulisan recehnya di www.bundaimut.my.id

 

 

 

Filed Under: Fisiologi Tumbuhan

Tumbuhan Paku. Ciri, Klasifikasi dan Manfaatnya

November 27, 2020 by admin 2 Comments

Kingdom Plantae adalah salah satu kelompok makhluk hidup dengan jumlah divisi melimpah. Salah satunya yang mungkin pernah teman Bio temui adalah tumbuhan paku (pteridophyta). Pteridophyta sendiri juga dianggap sebagai tracheophyta (tumbuhan berpembuluh) dan kormophyta (memiliki akar, batang dan daun sejati).

Kendati paku-pakuan ini adalah kelompok tumbuhan yang memiliki pembuluh sejati, mereka rupanya tak bisa menghasilkan biji saat berkembang biak. Dalam proses pengembang biakan, tanaman paku sama seperti lumut dan fungsi yakni melepaskan spora agar benih tersebar.

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku

https://kelasbiologi.net/wp-content/uploads/2020/11/Tropical-Green-moodboard-Instagram-Post-template.mp4

Biasanya untuk menentukan apakah tanaman itu paku-pakuan atau tidak, bisa diamati dari bagian batang yang sangat pendek atau berada di dalam tanah, sehingga hampir-hampir tak punya. Selain itu, daun tumbuhan paku biasanya melingkar dan menggulung saat masih muda. Nah supaya teman Bio tak salah paham, inilah ciri-ciri tanaman yang dimaksud :

  • Terdapat berkas pembuluh angkut berupa xylem dan floem pada bagian akar, batang dan daun paku-pakuan
  • Biasanya tanaman paku-pakuan hidup di kawasan basah, tempat lembab hingga menempel di tanaman lain (epifit) atau tumbuh di sisa tumbuhan serta sampah (saprofit)
  • Daun pada tanaman paku terbagi atas sporofil (penghasil spora) dan tropofil (untuk fotosintesis). Di bawah permukaan daun terdapat sorus yang di dalamnya ada banyak sporangium (kotak spora)
  • Tumbuhan paku tidak berbunga

Klasifikasi dalam Tumbuhan Paku-Pakuan

Selama hidupnya, tumbuhan paku-pakuan mengalami dua fase yakni sporofit dan gametofit. Seperti namanya, fase sporofit artinya paku-pakuan menghasilkan spora yang kemudian tumbuh jadi protalium. Protalium yang jadi awal dari fase gametofit ini kemudian membentuk anteridium (alat kelamin jantan) dan arkegonium (alat kelamin betina).

Reproduksi paku-pakuan bisa terjadi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang memproduksi gemma (tunas). Hingga sejauh ini, tanaman paku-pakuan mempunyai lebih dari 12 ribu spesies. Supaya teman Bio makin paham, berikut ulasannya:

Psilopsida (Paku Purba)

Dibandingkan subdivisi lainnya, psilopsida adalah jenis paku-pakuan yang sederhana. Biasanya spesies ini tumbuh di kawasan subtropis/tropis dan memiliki mikrofil pada daun, serta batang berklorofil. Seperti namanya, psilopsida adalah tumbuhan berpembuluh paling primitif dan belum punya struktur akar (masih rhizome), serta pembuluh angkut.

Sphenopsida (Paku Ekor Kuda)

Seringkali ditemukan di tepian sungai yang lembab atau negara-negara subtropis bagian utara, sphenopsida disebutkan cuma terdiri dari 25 spesies saja. Dengan tinggi mencapai 1 sampai 4,5 meter, sphenopsida mempunyai batang berongga dan beruas-ruas.

Lycopsida (Paku Kawat/Rambut)

Lantaran punya dedaunan yang sangat kecil, lycopsida sering disebut sebagai paku kawat. Paku kawat menghasilkan dua jenis spora yakni mikrospora dan makrospora. Meskipun bisa menempel di kulit pohon, lycopsida tak bersifat parasit.

Pteropsida (Paku Sejati)

Paku-pakuan di divisi ini sering disebut sebagai tanaman pakis dan dapat hidup di wilayah tropis serta subtropis. Dibandingkan subdivisi paku lain, paku sejati punya daun lebih lebar. Kelompok paku sejati bersifat homospora atau isospora. Kotak spora paku sejati ada di dalam sporofil.

Manfaat dari Tumbuhan Paku

Dengan jumlahnya yang sangat beragam, paku-pakuan pun menjadi salah satu tumbuhan yang sangat bermanfaat. Contohnya seperti bambu air (equisetum hyemale) yang bisa digunakan sebagai tanaman hiasan dan bahan obat-obatan. Lalu ada suplir yang dapat dimanfaatkan untuk mempercantik ruangan.

Kemudian ada sejumlah paku-pakuan sebagai obat herbal seperti semanggi air (marsilea crenata), paku sarang burung (aspleniu nidus l) dan paku tanduk rusa (paltycerium bifurcatum). Bagaimana teman Bio? Sangat menarik sekali bukan mempelajari paku-pakuan ini? Jadi yuk kita lestarikan.

Filed Under: Biologi SMA

Pengertian Virus, Karakteristik, Struktur Tubuh dan Jenisnya

November 27, 2020 by admin Leave a Comment

Pengertian virus tidak terlepas dari kata mikroorganisme. Jadi apa sebenarnya virus itu? Virus adalah mikroorganisme parasit yang membutuhkan inang untuk bertahan hidup. Lewat tubuh inang itulah, virus melakukan reproduksi dan mereplikasi diri. Jika dibiarkan, virus bahkan bisa membunuh sel inang hanya untuk berkembang biak. Virus yang tak menemukan tubuh inang, akan mati begitu saja.

Dinamakan mikroorganisme, karena memang makhluk hidup yang satu ini memiliki ukuran luar biasa kecil hingga. Disebutkan kalau diameter virus bisa mencapai 20-300 nanometer (nm) saja. Jika besaran 1 nanometer adalah 0,000001 mm, maka bisa dipastikan jika virus jelas tak bisa diamati dengan mata telanjang.

Sebelum melangkah menuju ciri-ciri atau karakteristiknya, temanBio sudah paham ya tentang pengertian virus? Kalau sudah, yuk lanjut!

pengertian virus

Ciri-Ciri atau Karakteristik Virus

Karena masih diperdebatkan, virus akhirnya dimasukkan sebagai makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme dianggap sebagai pergeseran antara benda mati atau mempunyai sifat dapat jadii kristal, dengan makhluk hidup yang dapat berkembang biak. Berikut ini ciri-ciri virus yang bisa teman Bio pelajari:

  • Virus hanya mempunyai satu jenis asam nukleat yakni DNA atau RNA yang dilapisi selubung protein (kapsid)
  • Dengan ukuran yang sangat kecil, tubuh virus tidaklah berbentuk sel yang membuat mikroorganisme ini tak punya inti sel, membran plasma dan sitoplasma
  • Lantaran tak bisa berkembang biak dan bertahan di luar sel inang yang hidup, virus akhirnya disebut sebagai parasit intraseluler obligat
  • Virus tak memiliki enzim metabolisme, ribosom atau organel sel lain. Mereka hanya memerlukan asam nukleat untuk proses reproduksi
  • Setiap tipe virus hanya bisa menginfeksi jenis inang tertentu. Ketentuan jenis inang ini berdasarkan teori kesesuaian antara protein luar yang dimiliki virus, dengan molekul reseptor spesifik pada permukaan sel di tubuh inang

Struktur Pada Tubuh Virus

Dari karakteristik di atas, bisa disimpulkan bahwa struktur tubuh virus cuma terdiri dari asam nukleat dan kapsid. Namun selain kedua hal itu, virus punya struktur tambahan. Bentuk virus sendiri cukup variatif baik dari ukuran sampai komposisi kimiawi seperti berbentuk bola, oval, silindris, batang dan huruf T.

Berikut struktur tubuh virus yang terdiri dari tiga bagian yakni kepala virus yang berisi asam nukleat baik DNA atau RNA yang terlindungi kapsid. Lalu isi tubuh virus (virion) dan ekor virus yang berfungsi menempelkan diri pada sel inang. Ekor ini biasanya melekat di bagian kepalavirus dan berupa serat halus.

Jenis-Jenis Virus di Sekitar Kita

Teman Bio tentu paham dari stuktur virus, bahwa metaorganisme yang satu ini punya dua jenis utama. Dimana jenis-jenis virus ini dibedakan pada asam nukleat yang mereka miliki. Berikut penjelasan singkatnya:

Virus DNA

Materi genetiknya berupa DNA atau asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin. Saat berkembang biak di sel inang, virus DNA akan mengalami translasi transkripsi jadi mRNA. mRNA ini akan membentuk lisozim (enzim penghancur) yang artinya menginfeksi dan menghancurkan sel inang.

Beberapa contoh virus DNA seperti Parvovirus B19, Papiloma, Herpes Simpleks, Hepatitis B dan Smallpox.

Virus RNA

Berbeda dengan jenis pertama, virus RNA mempunyai materi genetik asam nukleat yang berbentuk rantai tunggal atau ganda yang tak berpilin. Saat menginfeksi sel inang, RNA akan mengalami transkripsi balik jadi Hibrid RNA-DNA lalu DNA. DNA virus ini masuk ke inti sel inang dan merusak   membentuk mRNA.

Contoh virus-virus dari jenis RNA ini seperti HIV AIDS, Influenza, Hepatitis E, Rubella, Hepatovirus, Rotavirus dan Ebola.

Bagaimana teman Bio? Sungguh cukup menarik bukan mempelajari virus? Setelah tahu pengertian virus, bentuk, struktur tubuh serta jenisnya, tentu harus waspada dan tidak boleh meremehkan hal kecil ya. Kita harus menjaga kesehatan dengan meningkatkan antibodi dalam tubuh, karena itulah satu-satunya cara mencegah virus berkembang biak di dalam sel tubuh kita.

Selamat belajar, temanBio!

Materi sebelumnya di sini

Filed Under: Biologi SMA

Memahami Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

November 24, 2020 by admin 4 Comments

Mengapa Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup ini penting?

Makhluk hidup adalah struktur biologis yang menanggapi perubahan lingkungan. Sekumpulan molekul yang saling mempengaruhi ini, memiliki fungsi stabil dan akhirnya memiliki sifat hidup. Lantaran memiliki biokimia kompleks di dalam tubuhnya, pemrosesan zat bisa dilakukan dan akhirnya disebut sebagai makhluk hidup.

Teman Bio juga tahu bahwa makhluk hidup dibedakan menjadi tumbuhan, binatang dan manusia. Rupanya lebih lanjut, ada pengelompokan lagi dalam makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu. Cara memilah dan mengelompokan makhluk hidup jadi golongan tertentu inilah akhirnya disebut sebagai sistem klasifikasi makhluk hidup.

Tujuan Adanya Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Lantaran spesies makhluk hidup ini sangat beragam dan kompleks, akhirnya terdapat bidang keilmuan tersendiri sebagai cabang dari Biologi yakni Taksonomi. Lantas sebetulnya kenapa harus ada sistem klasifikasi makhluk hidup? Supaya teman Bio tidak bingung, berikut beberapa tujuan di antaranya:

  • Memudahkan manusia untuk mempelajari makhluk hidup
  • Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
  • Agar bisa membedakan makhluk hidup satu dengan lainnya
  • Supaya obyek studi makhluk hidup yang sberjumlah jutaan jadi makin sederhana
  • Dengan adanya sistem klasifikasi makhluk hidup, dapat dengan mudah memberikan nama ilmiah, sesuai dengan ciri-ciri dan kekerabatan yang ada

Dari berbagai tujuan itu, akhirnya sistem klasifikasi makhluk hidup ditetapkan dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Berikut urutannya: Domain (daerah) – Kingdom (kerajaan) – Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan) – Classis (kelas) – Ordo (bangsa) – Familia (suku) – Genus (marga) – Spesies (jenis).

sistem klasifikasi makhluk hidup

Ragam Klasifikasi Makhluk Hidup

Pengelompokan makhluk hidup ini pertama kali dicetuskan oleh John Ray dari Inggris, yang kemudian disempurnakan oleh Carl Von Linne alias Carolus Linnaeus, seorang ahli Botani asal Swedia. Dalam prosesnya, ragam klasifikasi makhluk hidup pun memiliki tiga macam berdasarkan cara mengidentifikasi.

Ketiga cara itu adalah sistem klasifikasi alami, sistem klasifikasi buatan dan sistem klasifikasi filogenik. Yang menarik, sistem klasifikasi filogenik dikemukakan oleh Charles Darwin tahun 1859.

Lima Sistem Klasifikasi yang Wajib Dipelajari

Melalui Taksonomi yang semakin berkembang, kini pengelompokan makhluk hidup pun mengenal lima sistem utama berdasarkan jumlah Kingdom pembaginya. Apa saja? Berikut penjelasannya:

Sistem Dua Kingdom

Organisme atau makhluk hidup dibedakan menjadi dua bagian besar yakni Kingdom Plantae (tumbuhan) dan Kingdom Animalia (hewan).

Sistem Tiga Kingdom

Dalam sistem tiga Kingdom, jamur dipisahkan dari kelompok tumbuhan sehingga menjadi Plantae, Animalia dan Fungi. Kenapa? Karena Kingdom Fungi (jamur) tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, seperti Kingdom Plantae. Selain itu, kelompok dinding sel pada jamur terbuat dari kitin, alih-alih selulosa seperti layaknya tumbuhan.

Sistem Empat Kingdom

Sistem klasifikasi makin berkembang setelah nucleus (inti sel) ditemukan. Makhluk hidup dibagi menjadi empat kelompok besar yakni Plantae, Animalia, Fungi dan Monera. Dimana untuk Kingdom Monera, berisi organisme yang tak punya selaput inti.

Sistem Lima Kingdom

Tambahan dari sistem ini adalah Kingdom Protista. Sekadar informasi, Protista adalah kelompok makhluk hidup bersel satu atau banyak yang mempunyai membran inti, dengan sel bersifat eukariot. Meskipun punya sifat seperti Animalia, Plantae atau Fungi, Kingdom Protista berbeda.

Sistem Enam Kingdom

Sekitar tahun 1977, ilmuwan bernama Carl Woese membagi lagi Kingdom Monera berdasarkan perbedaan komponen dinding sel serta RNA ribosom. Sehingga memunculkan Archaebacteria dan Eubacteria. Sehingga akhirnya sistem enam kingdom terdiri dari Plantae, Animalia, Fungi, Protista, Archaebacteria dan Eubacteria.

Bagaimana teman Bio? Sangat menarik sekali bukan memahami sistem klasifikasi organisme yang ada di dunia ini? Dengan begitu kita akan tahu bahwa begitu banyak keberagaman makhluk hidup  di dunia ini.

Materi sebelumnya, baca di sini 

Filed Under: Biologi SMA

Mengenal Keanekaragaman Hayati

November 23, 2020 by admin 2 Comments

Dunia ini terdiri dari banyak sekali makhluk hidup. Tiap-tiap wilayah memiliki makhluk hidup yang berbeda-beda. Berbagai perbedaan yang menyusun mulai dari bentuk, warna, jumlah tekstur hingga ukuran ini akhirnya menimbulkan keberagaman yang cukup menarik. Keberagaman ini dalam Biologi dikenal sebagai keanekaragaman hayati.

Sehingga jika disimpulkan, keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keberagaman makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang terlihat atau diamati, sehingga menunjukkan variasi gen, jenis hingga ekosistem sebuah daerah. Hal ini yang membuat flora dan fauna di tiap-tiap negara memang cenderung berbeda.

mengenal keanekaragaman hayati

 

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberagaman mulai dari iklim, vegetasi, interaksi dengan organisme lain dan penghambat fisik.

Tingkatan dalam Keanekaragaman Hayati

Lantaran keanekaragaman hayati ini terbentuk berkat kesamaan dan perbedaan organisme, tentu akhirnya ada tingkatan-tingkatan tersendiri. Agar teman Bio makin paham, berikut tingkatan biodiversitas dari organisme rendah hingga organisme tinggi.

1.    Keanekaragaman Tingkat Gen

Dalam tingkatan ini, keanekaragaman disebabkan oleh variasi atau struktur gen di dalam spesies organisme. Sebagai faktor pembawa sifat, maka bisa disimpulkan jika susunan gen berbeda, akan memicu perbedaan pada satu atau keseluruhan sifat. Dalam tumbuhan, tingkatan ini sering disebut varietas, sementara dalam hewan disebut ras.

Contohnya seperti buah mangga (mangifera indica) punya varietas mangga manalagi atau mangga arumanis. Lalu untuk kucing (felis catus) punya keanekaragaman tingkat gen seperti ras Turkish Angora, ras Persia dan ras British Shorthair (BSH). Keberagaman di tingkat ini bisa terjadi juga lewat perkawinan silang dalam satu spesies dengan sifat berbeda.

2.    Keanekaragaman Tingkat Jenis/Spesies

Jika keanekaragaman tingkat gen biasanya sulit terlihat kecuali jika diamati sifatnya, pada tingkat jenis atau spesies bisa diamati dengan mudah. Karena perbedaan pada tingkatan ini sudah mencapai keberagaman morfologi, fisiologi, anatomi hingga tingkah laku.

Contoh dalam tumbuhan seperti kelapa, aren dan pinang yang sama-sama masuk di Famili Palmae. Lalu di dalam spesies hewan, ada Genus Felis yang terdiri dari Felis Bengalensis (kucing leopard), Felis Silvestris (kucing rumahan) hingga Felis Chaus (kucing hutan).

3.    Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Berbagai spesies entah flora atau fauna di bumi ini mempunyai kemampuan adaptasi yang berbeda-beda, terhadap lingkungannya. Perbedaan ini akhirnya membentuk ekosistem yang tak sama, sehingga memicu kehadiran keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.

Keberagaman di tingkatan ini terjadi lantaran perbedaan letak geografis yang akhirnya membuat iklim, suhu, intensitas cahaya dan curah hujan tak sama. Beriku beberapa contohnya:

  • Ekosistem lumut: Bisa teman Bio temukan di daerah bersuhu rendah dan lembab seperti puncak gunung. Biasanya flora yang ada seperti lumut dengan hewan-hewan berbulu tebal.
  • Ekosistem gurun: Sebagai wilayah dengan perbedaan suhu mencolok lalu angin berhembus kencang, iklim panas dan curah hujan rendah, tumbuhan yang hidup didominasi kelompok xerofit seperti kaktus. Lalu untuk hewan, kebanyakan spesies mamalia kecil dan reptil.

Manfaat Keanekaragaman Hayati

Tidak selamanya perbedaan itu adalah sesuatu yang buruk, tentu temanBio paham soal ini. Karena itulah, keanekaragaman hayati justru sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup sendiri. Perbedaan hayati ini sendiri muncul sebagai hasil proses evolusi dan adaptasi dalam waktu lama, yang membuat makhluk hidup tidak punah.

Bahkan lebih lanjut, biodivesitas juga dianggap mampu memenuhi segala macam kebutuhan manusia. Hal termudah seperti wilayah Indonesia Timur yang terbiasa makan sagu sementara wilayah Indonesia Barat, menyukai nasi sebagai sumber karbohidrat. Karena itulah, teman Bio harus tetap menghargai perbedaan supaya kita tetap lestari.

Keanekaragaman hayati di Indonesia tersebut tentu menjadi berkah tersendiri bagi kita semua. Karena tidak semua negara atau daerah memiliki contoh keanekaragaman hayati yang sangat beragam sebagaimana di Indonesia. Mulai dari keanekaragaman hayati tingkat gen hingga tingkat ekosistem.

Sekarang, coba TemanBio rumuskan, ada keanekaragaman hayati apa saja yang ada di sekitarmu?

Materi sebelumnya di sini.

Filed Under: Biologi SMA

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 6
  • Go to page 7
  • Go to page 8
  • Go to page 9
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Apa Itu Gametogenesis? Yuk Simak Penjelasannya Di Sini
  • Cara Mengatur Jadwal Makan yang Baik untuk Badan Sehat Segar Bugar
  • Pembelahan Sel Meiosis, Bagaimana Tahapannya?

Recent Comments

  • Lithaetr on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Mutia Karamoy on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Lia Yuliani on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Mutia on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan
  • Kata Nieke on Bersama Zenius Education, Belajar Biologi Jadi Menyenangkan

Archives

  • June 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • November 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020

Categories

  • Biologi Molekuler
  • Biologi SMA
  • Ekosistem
  • Fisiologi Tumbuhan
  • Kabar Biologi
  • Tips Bio
  • Uncategorized

Copyright KelasBiologi© 2025