Berbeda dengan animalia (binatang) atau plantae (tumbuhan), protista adalah organisme yang jauh lebih sederhana. Sebagai mikroorganisme, protista bersifat eukariot (punya membran inti sel), yang punya ciri seperti animalia, plantae bahkan fungi (jamur), tapi bukanlah organisme dari ketiga Kingdom tersebut.
Kendati identik sebagai organisme bersel satu, rupanya ada juga protista yang multiseluler (terdiri dari banyak sel), meskipun masihlah sangat sederhana dan tidak sebanding dengan plantae, animalia, bahkan fungi. Lantaran ukurannya sangat kecil yakni sekitar 5μm – 3mm, teman Bio harus menggunakan mikroskop jika ingin melihat protista.
Ciri-Ciri Kingdom Protista
Protista dapat hidup di lingkungan yang mengandung air, contohnya algae. Namun jangan salah, protista juga ada yang membahayakan umat manusia seperti kinetoplastid dan apicomplexa yang menjadi penyebab penyakit-penyakit berbahaya seperti malaria dan tripanosomiasis. Supaya teman Bio makin kenal dengan protista, berikut ciri-ciri umumnya:
- Protista adalah organisme uniseluler (bersel satu) atau multiseluler (bersel banyak) sederhana yang tak punya jaringan. Protista multiseluler biasanya hidup secara berkelompok atau membentuk koloni
- Karena punya membran inti, protista bertipe sel eukariotik. Hanya saja protista adalah organisme eukariotik paling sederhana, tapi punya struktur, fungsi dan ekologi lebih kompleks daripada archaebacteria dan eubacteria
- Protista bersifat aerob (membutuhkan oksigen untuk respirasi di mitokondria) dan anaerob (tak butuh oksigen imtil respirasi, saat bersimbiosis dengan bakteri aerob
- Organisme ini bersifat heterotrof karena bisa menghasilkan makanan sendiri lewat proses absorsi molekul organik. Bahkan beberapa protozoa juga bersifat fotoautotrof karena punya kloroplas yang dapat menyimpan cahaya matahari, seperti plantae
- Protista bersifat motil karena sebagian spesiesnya punya alat gerak seperti flagel (bulu cambuk), silla (rambut getar) dan pseudopodia (kaki semu)
Klasifikasi Kingdom Protista yang Harus Diketahui
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Protozoa disebut mirip hewan karena bersifat heterotrof, selayaknya organisme di Kingdom animalia. Meskipun begitu, ada sebagian kecil protozoa yang bersifat autotrof. Sebagai mikroorganisme bersel tunggal, ukuran tubuh protozoa cuma 10-200 µm dan tak punya dinding sel. Biasanya protozoa hidup sebagai parasit kepada organisme lain.
Untuk berkembang biak, protozoa melakukannya secara seksual atau aseksual dan mayoritas punya alat gerak. Ada enam filum dalam protozoa yaitu rhizopoda, actinopoda, foraminifera, zooflagelata, ciliata dan sporozoa.
Prostista Mirip Jamur
Sama seperti mayoritas protozoa, protista mirip jamur bersifat heterotrof alias tak bisa menghasilkan makanannya sendiri. Alasan kenapa mirip fungi adalah karena mikroorganisme eukariotik ini tak punya klorofil dan menghasilkan spora. Namun baik dari struktur tubuh dan cara berkembang biaknya, berbeda dengan Kingdom fungi.
Setidaknya ada tiga filum dalam subdivisi protista mirip jamur ini yakni myxomycota (jamur lendir plasmodial), oomycota (jamur air/jamur karat putih/jamur berbulu halus) dan acrasiomycota (jamur lendir bersekat).
Protista Mirip Tumbuhan (Algae)
Disebut sebagai protista mirip tumbuhan, karena kelompok algae punya sifat fotoautotrof dan memiliki kloroplas yang sudah pasti mengandung klorofil. Algae juga ada yang bersel tunggal dan bersel banyak. Ukuran mereka sangat bervariasi mulai dari 8µm hingga 60meter. Biasanya algae bersel tunggal memilih hidup sendiri atau berkoloni.
Algae berkembang biak secara aseksual (pembelahan biner, fragmentasi, membentuk spora vegetatif) dan seksual (konjugasi, anisogami, singami).
Setidaknya ada tujuh filum dalam algae yakni euglenophyta (bisa bergerak aktif dan punya klorofil), cholorphyta (berwarna hijau), chrysophyta (berwarna keemasan), bacillariophyta (berwarna kuning coklat). pyrrophyta (memicu bioluminensi air laut), phaeophyta (berwarna cokelat) dan rhodophya (talur berwarna merah).
Meskipun memiliki kemiripan dengan tiga Kingdom lainnya, protista tetaplah organisme tersendiri karena keunikan struktur tubuhnya.
Leave a Reply