• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kelas Biologi

Tempat belajar dan sharing tentang Biologi

  • Kabar Biologi
  • Artikel
    • Fisiologi Tumbuhan
    • Biologi Molekuler
    • Biodiversitas
    • Zoologi
    • Botani
    • Mikrobiologi
    • Ekosistem
    • Biologi SMA
  • About
  • Contact

Memahami Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

November 24, 2020 by admin 4 Comments

Mengapa Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup ini penting?

Makhluk hidup adalah struktur biologis yang menanggapi perubahan lingkungan. Sekumpulan molekul yang saling mempengaruhi ini, memiliki fungsi stabil dan akhirnya memiliki sifat hidup. Lantaran memiliki biokimia kompleks di dalam tubuhnya, pemrosesan zat bisa dilakukan dan akhirnya disebut sebagai makhluk hidup.

Teman Bio juga tahu bahwa makhluk hidup dibedakan menjadi tumbuhan, binatang dan manusia. Rupanya lebih lanjut, ada pengelompokan lagi dalam makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu. Cara memilah dan mengelompokan makhluk hidup jadi golongan tertentu inilah akhirnya disebut sebagai sistem klasifikasi makhluk hidup.

Tujuan Adanya Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Lantaran spesies makhluk hidup ini sangat beragam dan kompleks, akhirnya terdapat bidang keilmuan tersendiri sebagai cabang dari Biologi yakni Taksonomi. Lantas sebetulnya kenapa harus ada sistem klasifikasi makhluk hidup? Supaya teman Bio tidak bingung, berikut beberapa tujuan di antaranya:

  • Memudahkan manusia untuk mempelajari makhluk hidup
  • Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
  • Agar bisa membedakan makhluk hidup satu dengan lainnya
  • Supaya obyek studi makhluk hidup yang sberjumlah jutaan jadi makin sederhana
  • Dengan adanya sistem klasifikasi makhluk hidup, dapat dengan mudah memberikan nama ilmiah, sesuai dengan ciri-ciri dan kekerabatan yang ada

Dari berbagai tujuan itu, akhirnya sistem klasifikasi makhluk hidup ditetapkan dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Berikut urutannya: Domain (daerah) – Kingdom (kerajaan) – Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan) – Classis (kelas) – Ordo (bangsa) – Familia (suku) – Genus (marga) – Spesies (jenis).

sistem klasifikasi makhluk hidup

Ragam Klasifikasi Makhluk Hidup

Pengelompokan makhluk hidup ini pertama kali dicetuskan oleh John Ray dari Inggris, yang kemudian disempurnakan oleh Carl Von Linne alias Carolus Linnaeus, seorang ahli Botani asal Swedia. Dalam prosesnya, ragam klasifikasi makhluk hidup pun memiliki tiga macam berdasarkan cara mengidentifikasi.

Ketiga cara itu adalah sistem klasifikasi alami, sistem klasifikasi buatan dan sistem klasifikasi filogenik. Yang menarik, sistem klasifikasi filogenik dikemukakan oleh Charles Darwin tahun 1859.

Lima Sistem Klasifikasi yang Wajib Dipelajari

Melalui Taksonomi yang semakin berkembang, kini pengelompokan makhluk hidup pun mengenal lima sistem utama berdasarkan jumlah Kingdom pembaginya. Apa saja? Berikut penjelasannya:

Sistem Dua Kingdom

Organisme atau makhluk hidup dibedakan menjadi dua bagian besar yakni Kingdom Plantae (tumbuhan) dan Kingdom Animalia (hewan).

Sistem Tiga Kingdom

Dalam sistem tiga Kingdom, jamur dipisahkan dari kelompok tumbuhan sehingga menjadi Plantae, Animalia dan Fungi. Kenapa? Karena Kingdom Fungi (jamur) tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, seperti Kingdom Plantae. Selain itu, kelompok dinding sel pada jamur terbuat dari kitin, alih-alih selulosa seperti layaknya tumbuhan.

Sistem Empat Kingdom

Sistem klasifikasi makin berkembang setelah nucleus (inti sel) ditemukan. Makhluk hidup dibagi menjadi empat kelompok besar yakni Plantae, Animalia, Fungi dan Monera. Dimana untuk Kingdom Monera, berisi organisme yang tak punya selaput inti.

Sistem Lima Kingdom

Tambahan dari sistem ini adalah Kingdom Protista. Sekadar informasi, Protista adalah kelompok makhluk hidup bersel satu atau banyak yang mempunyai membran inti, dengan sel bersifat eukariot. Meskipun punya sifat seperti Animalia, Plantae atau Fungi, Kingdom Protista berbeda.

Sistem Enam Kingdom

Sekitar tahun 1977, ilmuwan bernama Carl Woese membagi lagi Kingdom Monera berdasarkan perbedaan komponen dinding sel serta RNA ribosom. Sehingga memunculkan Archaebacteria dan Eubacteria. Sehingga akhirnya sistem enam kingdom terdiri dari Plantae, Animalia, Fungi, Protista, Archaebacteria dan Eubacteria.

Bagaimana teman Bio? Sangat menarik sekali bukan memahami sistem klasifikasi organisme yang ada di dunia ini? Dengan begitu kita akan tahu bahwa begitu banyak keberagaman makhluk hidup  di dunia ini.

Materi sebelumnya, baca di sini 

Filed Under: Biologi SMA

Mengenal Keanekaragaman Hayati

November 23, 2020 by admin 2 Comments

Dunia ini terdiri dari banyak sekali makhluk hidup. Tiap-tiap wilayah memiliki makhluk hidup yang berbeda-beda. Berbagai perbedaan yang menyusun mulai dari bentuk, warna, jumlah tekstur hingga ukuran ini akhirnya menimbulkan keberagaman yang cukup menarik. Keberagaman ini dalam Biologi dikenal sebagai keanekaragaman hayati.

Sehingga jika disimpulkan, keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keberagaman makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang terlihat atau diamati, sehingga menunjukkan variasi gen, jenis hingga ekosistem sebuah daerah. Hal ini yang membuat flora dan fauna di tiap-tiap negara memang cenderung berbeda.

mengenal keanekaragaman hayati

 

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberagaman mulai dari iklim, vegetasi, interaksi dengan organisme lain dan penghambat fisik.

Tingkatan dalam Keanekaragaman Hayati

Lantaran keanekaragaman hayati ini terbentuk berkat kesamaan dan perbedaan organisme, tentu akhirnya ada tingkatan-tingkatan tersendiri. Agar teman Bio makin paham, berikut tingkatan biodiversitas dari organisme rendah hingga organisme tinggi.

1.    Keanekaragaman Tingkat Gen

Dalam tingkatan ini, keanekaragaman disebabkan oleh variasi atau struktur gen di dalam spesies organisme. Sebagai faktor pembawa sifat, maka bisa disimpulkan jika susunan gen berbeda, akan memicu perbedaan pada satu atau keseluruhan sifat. Dalam tumbuhan, tingkatan ini sering disebut varietas, sementara dalam hewan disebut ras.

Contohnya seperti buah mangga (mangifera indica) punya varietas mangga manalagi atau mangga arumanis. Lalu untuk kucing (felis catus) punya keanekaragaman tingkat gen seperti ras Turkish Angora, ras Persia dan ras British Shorthair (BSH). Keberagaman di tingkat ini bisa terjadi juga lewat perkawinan silang dalam satu spesies dengan sifat berbeda.

2.    Keanekaragaman Tingkat Jenis/Spesies

Jika keanekaragaman tingkat gen biasanya sulit terlihat kecuali jika diamati sifatnya, pada tingkat jenis atau spesies bisa diamati dengan mudah. Karena perbedaan pada tingkatan ini sudah mencapai keberagaman morfologi, fisiologi, anatomi hingga tingkah laku.

Contoh dalam tumbuhan seperti kelapa, aren dan pinang yang sama-sama masuk di Famili Palmae. Lalu di dalam spesies hewan, ada Genus Felis yang terdiri dari Felis Bengalensis (kucing leopard), Felis Silvestris (kucing rumahan) hingga Felis Chaus (kucing hutan).

3.    Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Berbagai spesies entah flora atau fauna di bumi ini mempunyai kemampuan adaptasi yang berbeda-beda, terhadap lingkungannya. Perbedaan ini akhirnya membentuk ekosistem yang tak sama, sehingga memicu kehadiran keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.

Keberagaman di tingkatan ini terjadi lantaran perbedaan letak geografis yang akhirnya membuat iklim, suhu, intensitas cahaya dan curah hujan tak sama. Beriku beberapa contohnya:

  • Ekosistem lumut: Bisa teman Bio temukan di daerah bersuhu rendah dan lembab seperti puncak gunung. Biasanya flora yang ada seperti lumut dengan hewan-hewan berbulu tebal.
  • Ekosistem gurun: Sebagai wilayah dengan perbedaan suhu mencolok lalu angin berhembus kencang, iklim panas dan curah hujan rendah, tumbuhan yang hidup didominasi kelompok xerofit seperti kaktus. Lalu untuk hewan, kebanyakan spesies mamalia kecil dan reptil.

Manfaat Keanekaragaman Hayati

Tidak selamanya perbedaan itu adalah sesuatu yang buruk, tentu temanBio paham soal ini. Karena itulah, keanekaragaman hayati justru sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup sendiri. Perbedaan hayati ini sendiri muncul sebagai hasil proses evolusi dan adaptasi dalam waktu lama, yang membuat makhluk hidup tidak punah.

Bahkan lebih lanjut, biodivesitas juga dianggap mampu memenuhi segala macam kebutuhan manusia. Hal termudah seperti wilayah Indonesia Timur yang terbiasa makan sagu sementara wilayah Indonesia Barat, menyukai nasi sebagai sumber karbohidrat. Karena itulah, teman Bio harus tetap menghargai perbedaan supaya kita tetap lestari.

Keanekaragaman hayati di Indonesia tersebut tentu menjadi berkah tersendiri bagi kita semua. Karena tidak semua negara atau daerah memiliki contoh keanekaragaman hayati yang sangat beragam sebagaimana di Indonesia. Mulai dari keanekaragaman hayati tingkat gen hingga tingkat ekosistem.

Sekarang, coba TemanBio rumuskan, ada keanekaragaman hayati apa saja yang ada di sekitarmu?

Materi sebelumnya di sini.

Filed Under: Biologi SMA

Inilah 13 Cabang Ilmu Biologi yang Wajib Diketahui

November 23, 2020 by admin 1 Comment

Cabang Ilmu Biologi? Hayoo siapa yang tidak asing dengan bab pertama dalam pembelajaran Biologi di sekolah?

Temanbio tentu tahu bahwa sebagai bagian dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Biologi memang mempunyai daya tarik yang istimewa. Keistimewaan itu rupanya juga terlihat dari kata penyusun Biologi yang diambil dari bahasa Yunani, yakni bios (hidup) dan logos (ilmu).

Dari penjelasan asal kata Biologi, temanbio bisa menyadari kalau Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berkaitan dengan makhluk hidup. Karena lingkup makhluk hidup sangat luas mulai dari tumbuhan, binatang dan tentunya manusia, Biologi memiliki lebih dari 200 cabang ilmu. Yuk berkenalan dengan beberapa di antaranya.

13 cabang ilmu biologi

13 Cabang Ilmu Biologi

1. Anatomi

Anatomi adalah cabang ilmu Biologi yang mempelajari struktur organisme makhluk hidup entah tumbuhan, binatang atau manusia. Lantaran mengkaji susunan tubuh organisme dan hubungannya satu sama lain, Anatomi dibedakan lagi menjadi beberapa cabang ilmu sesuai dengan kompleksitas tubuh makhluk hidup.

2. Bakteriologi

Dari namanya saja bisa disimpulkan kalau Bakteriologi adalah cabang ilmu Biologi yang mempelajari bakteri. Termasuk di dalamnya soal pengaruh bakteri terhadap penyakit, obat-obatan dan bidang kehidupan lain.

3. Botani

Botani ialah cabang ilmu Biologi yang khusus mengkaji soal tumbuhan, jamur dan alga. Mereka yang mempelajari Botani disebut sebagai ahli Botani. Lantaran mempelajari tumbuhan, Botani disebut ilmu tumbuhan.

4. Ekologi

Ekologi merupakan cabang ilmu Biologi yang mengkaji soal interaksi organisme terhadap lingkungan hidupnya. Ruang lingkup Ekologi dibatasi oleh populasi, komunitas, individu, ekosistem dan biosfer.

5. Fisiologi

Fisiologi adalah cabang ilmu Biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Dalam Fisiologi, teman Bio akan mengkaji biomulekul, jaringan tubuh, sel, organ hingga sistem organ dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki fungsi kimiawi dan biokimia dalam menunjang kehidupan itu sendiri.

6. Genetika

Genetika adalah cabang ilmu Bioologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme atau suborganisme. Gregor Johan Mendel adalah ilmuwan pertama yang meneliti soal penurunan sifat dan membuat cabang ilmu ini berkembang pesat.

7. Mikologi

Teman Bio ingin tahu lebih banyak soal fungi (jamur)? Maka bisa fokus mempelajari Mikologi. Dalam Mikologi, beberapa hal seperti taksonomi, fisiologi, bioteknologi hingga budidaya jamur bakal dikaji.

8. Mikrobiologi

Mikrobiologi merupakan cabang ilmu yang fokus mengkaji mikroorganisme (organisme yang tak bisa dilihat dengan mata telanjang). Di dalam Mikrobiologi ini termasuk Virologi, Mikologi hingga Bakteriologi.

9. Morfologi

Morfologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari bentuk organisme, khususnya pada tumbuhan dan binatang. Jika morfologi burung, maka akan mempelajari stuktur dan bentuk burung.

10. Paleontologi

Paleontologi ialah ilmu yang mempelajari kehidupan purba (prasejarah) di bumi. Dalam Paleontologi, teman Bio akan mengkaji soal evolusi makhluk hidup dan iklim bumi dalam ekosistem kuno.

11. Taksonomi

Taksonomi adalah cabang ilmu yang mempelajari penamaan, pengelompokan hingga hal-hal mendetail soal makhluk hidup dari persamaan sekaligus perbedaan sifat. Dalam Taksonomi, teman Bio akan belajar soal Spesies sebagai takson terendah dan Kingdom sebagai takson tertinggi.

12. Virologi

Sesuai dengan namanya, Virologi adalah cabang ilmu yang mempelajari virus. Virologi berkaitan erat dalam kehidupan karena bisa berguna untuk perkembangan industri farmasi, pestisida dan kedokteran.

13. Zoologi

Zoologi adalah cabang ilmu yang khusus mempelajari binatang mulai dari fungsi, struktur, evolusi hingga perilaku. Karena sangat luas, Zoologi pun dipecah lagi berdasarkan spesies dalam Kingdom binatang.

Demikian penjelasan singkat soal 13 cabang ilmu Biologi yang bisa teman Bio pahami. Lewat pengelompokan tersendiri, tentu Biologi akan menjadi disiplin ilmu yang sangat menarik dipelajari.

Kalau temanbio, lebih suka cabang ilmu yang mana nih?

 

 

Filed Under: Biologi SMA

Kandidat Vaksin RNA. Mana yang Lebih Akurat?

November 22, 2020 by admin 4 Comments

Banyak orang sudah menantikan vaksin RNA agar kehidupan kembali berjalan dengan “normal”. Meskipun sebenarnya banyak juga yang sudah mengembalikan secara paksa kehidupannya dalam kondisi normal sebelum pandemi datang.

Sejak Maret 2020 lalu, kita sudah menghadapi serbuan virus yang menyebabkan banyak tatanan di dunia ini berubah. Seketika banyak aktivitas yang akhirnya menjadi kebiasaan baru entah sampai kapan. Bahkan saya sendiri sudah merasakan nyamannya kerja dari rumah, memberi penyuluhan dari rumah, belajar dari rumah, dan segala hal yang dilakukan dari dalam rumah. Nampaknya kebiasaan tersebut sudah terbentuk.

Namun banyak pula yang menantikan akan adanya vaksin yang dapat mengembalikan kehidupan mereka agar normal kembali. Sekolah bertatap muka, menghirup udara dengan bebas tanpa dibatasi oleh kain tipis, berkumpul bersama banyak teman tanpa khawatir, dan lain sebagainya.

Darimanakah Kandidatnya?

Berdasarkan info dari @generasibiologi Indonesia, saat ini sudah ada kandidat vaksin untuk Covid-19.

Kandidat vaksin RNA dari Pfizer dan BioNTech ini sudah melakukan uji klinis tahap ke-3. Hasilnya sebanyak 90% dari 43.538 orang berhasil tidak terinfeksi Covid-19.

Sementara kandidat vaksin dari Moderna berhasil uji klinis tahap 3 dengan efisiensi 94,5% dari 30.000 orang yang diuji.

Dari hasil uji klinis semua vaksin RNA tersebut sangat menjanjikan.

Bagaimana mekanismenya?

Mekanisme Vaksin RNA

Berikut bagaimana vaksin RNA dapat mengatasi serangan virus Covid-19

desain vaksin RNA
Source : Generasi Biologi Indonesia

Informasi genetik yang dibawa virus yang meliputi S’Cap, S’UTR, Virus antigen, dan beberapa protein lain akan dikemas dalam bentuk Lipid-Nano-Particulate (LNP). RNA yang sudah dikemas inilah yang akan diujikan secara klinis.

injeksi vaksin
source : Generasi Biologi Indonesia

Lalu vaksin mRNA yang berisi kode spike SARS-Cov-2 diinjeksikan secara intramuskular. Yaitu injeksi ke dalam otot tubuh. Injeksi ini  diabsorbsi lebih cepat daripada injeksi subkutaneus karena suplai darah yang lebih besar ke otot tubuh. Sehingga vaksin akan lebih cepat tersebar melalui peredaran darah.

mekanisme vaksin
source : Generasi Biologi Indonesia

Lalu setelah disuntikkan ke dalam otot, vaksin akan masuk ke dalam sel. Di dalam sel akan terjadi endositosis vaksin mRNA yang akan ditranslasikan dan menjadi protein antigen.

Antigen ini ada yang didegradasi oleh proteasom dan menjadi epitop antigen. Namun ada pula antigen yang juga disekresikan ke luar sel. Sementara epitop antigen dikirimkan ke RE dan ditempelkan ke MHCI.

Melalui badan golgi, kompleks MHCI-Epitop ini akan dibawa ke permukaan sel.

antigen 2
Source : Generasi Biologi Indonesia

Belum berhenti di situ ya. Masih ingat dengan endositosis yang disekresikan oleh sel sebelumnya? Nah, ini akan dibawa oleh endosom lalu ke lisosom. Antigen di dalamnya akan didegradasi dan diarahkan ke jalur MHC II.

Ingat ya ada dua jalur, MHCI dan MHC II. Keduanya bertujuan untuk induksi antigen spesifik dengan jenis yang berbeda. Lalu harapannya akan terjadi respon imunitas dalam tubuh.

Nah, apakah temanbio sudah siap mencoba teknologi vaksin RNA?

Sambil menunggu vaksin  RNA mana yang bisa diinjeksikan secara menyeluruh kepada masyarakat, khususnya Indonesia, tanpa efek samping dan bahaya apapun. Yuk berdoa agar pandemi segera berakhir.

Filed Under: Kabar Biologi

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 7
  • Go to page 8
  • Go to page 9

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Metaverse University di Indonesia, Teman Bio Sudah Tahu?
  • Bahan Alami Terbaik untuk Perawatan dan Kesehatan Tubuh
  • Gunakan Teknologi Terbaik Untuk Bisnis Soap Bar Dari Bahan Alami

Recent Comments

  • Reyne Raea on Teori Kerja Enzim, Bagaimana Strukturnya dan Malfungsi pada Enzim
  • Seftina Qurniawati on Uji Enzim Katalase pada Ekstrak Hati Ayam
  • iffiarahmandotcom on Percobaan Perkecambahan dan Pengamatan Struktur Biji
  • Pipit ZL on Kenalan Dengan Spermatophyta, Tumbuhan Berbiji Paling Sempurna
  • Siska Dwyta on Uji Enzim Katalase pada Ekstrak Hati Ayam

Archives

  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • November 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020

Categories

  • Biologi Molekuler
  • Biologi SMA
  • Ekosistem
  • Fisiologi Tumbuhan
  • Kabar Biologi
  • Uncategorized

Copyright KelasBiologi© 2022