Indonesia kaya akan sumber daya alam adalah satu fakta yang tak terelakkan. Kekayaan sumber daya alam tersebut pun telah dimanfaatkan untuk memenuhi dan menunjang berbagai aspek kebutuhan masyarakat Indonesia.
Salah satu contohnya adalah kebutuhan akan energi listrik. Pada era perkembangan zaman dan teknologi seperti saat ini, berbagai macam aktivitas masyarakat sangat memerlukan adanya energi listrik.
Sayangnya, sumber energi yang yang digunakan di Indonesia, masih bersifat konvensional yang bukan hanya terbatas dari segi jumlah, tetapi juga berpengaruh pada peningkatan emisi karbon.
Dalam hal pembangkit tenaga listrik, Indonesia terbilang masih sangat bergantung pada penggunaan batu bara. Padahal, Indonesia adalah negara di bawah garis khatulistiwa yang kaya akan sumber energi terbarukan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) sendiri telah mencatat bahwa potensi energi terbarukan yang dimiliki oleh Indonesia, lebih dari 400.000 Megawatt (MW), dengan 50 persen di antaranya atau sekitar 200.000 Megawatt (4,80 kWh/m2/hari) adalah potensi energi surya. Namun, dalam pemanfaatannya saat ini baru sekitar 150 MW atau 0,08 persen dari potensi yang ada.
Contoh potensi sumber energi terbarukan yang lainnya adalah hydro bendungan yang memiliki total potensi sebesar 95.003 MW. PLTA yang memanfaatkan tenaga air dari bendungan dapat diimplementasikan untuk mendukung pengembangan program Renewable Energi Based Industry (REBID) PLTA berskala besar.
Meski belum sepenuhnya dimanfaatkan, tetapi setidaknya sudah ada peningkatan yaitu pada tahun 2015 sebesar 4,4 persen, sementara pada tahun 2020 sebesar 11,5 persen.
Dengan meningkatkan pemanfaatan sumber energi terbarukan, pemerintah menargetkan penggunaan energi hijau sebesar 23 persen pada tahun 2025. Lalu, mulai tahun 2030 ditargetkan penambahan pembangkit listrik hanya berasal dari energi terbarukan.
Adapun tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan energi fosil secara bertahap hingga nanti akhirnya bisa benar-benar ditiadakan. Hal tersebut pun sesuai target dari pemerintah bahwa pada tahun 2060, seluruh pembangkit listrik di Indonesia sudah berasal dari energi terbarukan, bukan lagi dari pembangkit yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energi.
Ngomongin panjang lebar perihal sumber energi terbarukan, memangnya apa sih sumber energi terbarukan, itu?
Jadi, Gaes, sumber energi terbarukan atau renewable energy itu adalah sumber energi yang berasal dari alam dan tidak akan habis dan dapat diperbaharui. Namun, memiliki jumlah energi terbatas per unit waktu.
Sumber Energi Terbarukan
Adapun contoh sumber energi terbarukan adalah sebagai berikut:
#1 Surya atau Matahari
Adanya energi surya atau matahari telah cukup populer dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik di Indonesia.
Untuk pemanfaatan energi surya menjadi energi listrik, dibutuhkan alat bernama panel surya dengan teknologi fotovoltaik yang dapat mengonversi paparan sinar surya/matahari menjadi energi listrik. Energi listrik yang sudah didapatkan lantas disimpan ke dalam baterai yang nantinya akan dihubungkan ke peralatan elektronik sesuai kebutuhan.
#2 Hydropower
Hydropower atau pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu metode energi terbarukan yang sudah sangat lama dikenal.
Hydropower power bekerja dengan memanfaatkan aliran air deras untuk menggerakkan generator.
#3 Biomassa
Biomassa adalah istilah yang biasa digunakan pada senyawa organik yang berasal dari sampah organik, alga, dan tanaman pertanian.
Untuk mengolahnya menjadi energi listrik ada beberapa cara yang dapat digunakan, contohnya: rumah kaca tanpa atap, limbah eliminator, dan biogas.
#4 Biofuel
Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari senyawa organik atau biomassa. Biofuel sendiri terbagi dalam beberapa jenis misalnya, biodiesel, biogas, dan bioetanol.
Adapun contoh bahan-bahan yang dapat dijadikan biofuel adalah, singkong, ubi, buah-buahan, minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan kotoran hewan serta manusia.
#5 Hidrotermal
Hidrotermal adalah proses memperoleh energi panas dari air. Namun, energi panas yang dimaksud tidak selalu berhubungan dengan temperatur tinggi.
Secara praktik, hidrotermal ini menggunakan air dan panas yang mampu mengubah air atau larutan menjadi kristal. Dalam pemanfaatannya, hidrotermal bisa dijadikan sumber energi bersih untuk menjadi solusi perubahan iklim dan isu kelestarian lingkungan yang sedang menjadi perhatian dunia.
#6 Geothermal
Geothermal adalah energi yang bersumber dari panas bumi. Geothermal termasuk energi terbarukan karena ia merupakan bagian dari sifat bumi yang akan terus memproduksi suhu panas dan bumi akan terus menyimpan energi panas di inti bumi.
#7 Angin
Untuk energi yang bersumber dari angin, di Indonesia dikenal dengan nama tenaga bayu. Untuk bisa menghasilkan energi listrik, diperlukan alat bernama turbin yang mampu mengonversikan energi angin menjadi listrik.
#8 Gelombang Laut
Untuk membuat pembangkit listrik, selain melalui dam, bisa juga dengan memanfaatkan ombak.
Agar bisa mengonversikan gelombang laut menjadi energi listrik, diperlukan turbin atau pelampung naik turun yang digerakkan oleh ombak yang selanjutnya akan memutar generator.
#9 Sampah
Meski mungkin terkejut saat membaca contoh kesembilan ini, tetapi memang demikianlah faktanya.
Untuk mengonversikan sampah menjadi energi listrik, caranya adalah dengan dibakar. Panas yang timbul dari pembakaran tersebutlah yang akan mengubah air menjadi uap yang dapat digunakan untuk memutar turbin.
Nah, demikianlah sekilas pembahasan perihal sumber energi terbarukan di Indonesia beserta contohnya.
Untuk bisa memenuhi target pemerintah, tentu diperlukan peran dari masyarakat luas. Persis seperti yang telah dilakukan oleh Token AHA. Sebagai karya asli anak bangsa, Token AHA adalah token kripto pertama di Indonesia yang mengusung misi pengurangan emisi karbon.
Keren, bukan?
Semoga artikel ini bermanfaat, ya.
Referensi :
token-aha.org
esdm.go.id
onemap.esdm.go.id