Penggunaan hormon tumbuh ini kita khususkan pada pembahasan hormon pada tumbuhan dan fungsinya. Kalau kemarin kita sudah membahas tentang hormon pada tumbuhan, auksin misalnya. Maka hari ini kita akan membahas beberapa peranan hormon tumbuh yang penting pada tumbuhan.
Yuk kita ingat-ingat lagi, apa sih hormon tumbuh itu?
Kalau ada yang ingat apa itu hormon auksin deh. Hayoo.. masih ingat? Kalau ingin mengulang, bisa klik di sini ya.
Flashback Materi Soal Hormon Pertumbuhan
Kita ambil contoh hormon auksin. Hormon auksin adalah hormon yang membantu tumbuhan dalam proses mempercepat pertumbuhannya. Baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, dan juga mengurangi jumlah biji dalam buah.
Sedangkan pengaruh hormon sitokinin pada pertumbuhan tanaman adalah sinergis dengan auksin serta giberelin. Sitokinin dihasilkan oleh jaringan yang sedang aktif tumbuh terutama pada akar, embrio, dan buah. Bersama-sama dengan auksin dan zat pengatur tumbuh lainnya, sitokinin saling berinteraksi dengan yang lainnya untuk mengontrol dominansi apikal.
Sekarang sudah bisa kan jika diminta untuk menyebutkan 5 hormon tumbuhan?
Yap, 5 hormon tumbuhan itu yaitu auksin, sitokinin, giberelin, gas etilen dan asam absisat. Ingat-ingat ya.
Penggunaan Hormon Tumbuh Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Disamping hormon-hormon alami yang dihasilkan oleh tumbuhan, saat ini manusia telah berhasil membuat hormon sintetis lho. Contohnya misalnya auksin sintetis 2-4-D. Hormon-hormon sintetis tersebut biasa dikenal dengan zat pengatur tumbuh. Walaupun zat ini secara kimiawi berbeda, tetapi mempunyai pengaruh yang sama dengan hormon tumbuh atau auksin alami.
Setelah melalui berbagai penelitian, ternyata hormon tumbuh tidak hanya berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan saja, tetapi dapat juga digunakan untuk meningkatkan produksi pangan. Kok bisa? Bisa dong.
Berikut beberapa peranan hormon tumbuh yang penting :
- Pada konsentrasi 0,1 % auksin sintetis dapat membunuh rumput-rumput liar ataupun gulma lainnya. Penggunaan zat tumbuh untuk memberantas tumbuhan gulma hanya efektif jika digunakan dalam skala luas.
Sekali menyemprot tumbuhan gulma dapat mencapai puluhan hektar lahan. Dengan diberantasnya tumbuhan gulma, tanaman budidaya dapat tumbuh lebih baik karena pengganggunya diberantas. - Merangsang perbungaan dan pertumbuhan buah. Umumnya, setiap jenis tumbuhan mempunyai masa berbunga dan berbuah pada musim tertentu saja.
Penggunaan hormon tumbuh disamping merangsang pertumbuhan suatu tumbuhan dapat berbunga walaupun belum musimnya untuk berbunga. Jika ini dikembangkan dengan baik, maka kita setiap saat dapat panen durian, duku, salak, atau buah apa saja yang kita inginkan. - Mencegah rontoknya bunga dan bakal buah. Tidak sedikit petani yang kecewa karena bunga bahkan calon buah tanaman budi dayanya yang sekilas akan memberikan harapan untuk panen bunga atau buah, ternyata berguguran sebelum waktu panen. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan berbagai jenis hormon tumbuh.
- Dapat digunakan untuk merangsang petumbuhan buah tanpa terbentuknya biji. Pertumbuhan buah tanpa diikuti terbentuknya biji disebut paerenokarpi. Hal ini dapat terjadi karena adanya hambatan dalam proses polinasi atau penyerbukan dan pembuahan atau fertilisasi.
Untuk tanaman budidaya yang dikonsumsi buahnya, hal ini sangat menguntungkan. Namun, dalam hal pengadaan bibit terjadinya partenokarpi merupakan sesuatu yang sangat merugikan. Oleh karena itu para pakar harus selalu berusaha agar persediaan bibit tetap ada. - Merangsang pembentukan calon akar dan batang pada proses kultur jaringan. Kultur jaringan adalah suatu cara untuk mendapatkan bibit tanaman dengan membiakkan sel-sel organ tubuh, misalnya daun pada media tertentu. Media ini biasa diberi hormon tumbuh.