Kali ini kita akan belajar tentang pembelahan sel mitosis. Namun sebelum itu kita perlu tahu dulu bagaimana pembelahan sel itu bisa terjadi dan mengapa kita perlu mempelajarinya.
Kalau kita melihat tanaman jahe misalnya, ia menghasilkan tunas dari proses reproduksi vegetatif atau yang biasa disebut tanpa perkawinan. Sedangkan tanaman pagi menghasilkan beras dengan proses generatif (dengan pertemuan sel kelamin). Apakah hasil keturunannya memiliki tunas ataupun hasil beras yang sama dengan induknya bila ditanam pada kondisi lingkungan yang sama?
Untuk inilah kita perlu tahu bahwa pewarisan sifat-sifat genetik berlangsung melalui proses pewarisan kromosom. Pewarisan kromosom terjadi pada saat diferensiasi sel, yaitu pembelahan sel yang menghasilkan sel baru sehingga mempunyai fungsi yang berbeda dari sel awal. Hasilnya akan diperoleh organ-organ yang berbeda. Selain itu, pembelahan sel juga berfungsi untuk perbaikan sel-sel atau jaringan yang rusak.
Sebelum melakukan pembelahan, sel terlebih dahulu mengalami periode interfase.
Pada fase inilah sel berada dalam keadaan aktif melakukan metabolisme, termasuk mempersiapkan diri sebelum melakukan pembelahan. Pada tahap ini terjadi pertumbuhan sel untuk mencapai ukuran dewasa (fase G1). Selanjutnya, sel akan melakukan sintesis DNA dan kromosom menggandakan diri (fase S) dan melakukan pembesaran ukuran sel (fase G2), sehingga sel siap untuk memasuki fase M.
Pembelahan sel eukariot sendiri dibedakan menjadi dua, yakni mitosis dan meiosis.
Pembelahan Sel Mitosis
Pembelahan sel mitosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel anak dengan jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom sel induk.
Misalnya sel zigot manusia memiliki 46 buah kromosom, lalu ketika membelah maka semua sel baru hasil pembelahan terdiri atas sel-sel yang memiliki 46 buah kromosom. Tentu saja pembelahan sel ini terjadi pada makhluk hidup yang masih tumbuh atau pada bagian tubuh yang memerlukan perbaikan jaringan dan penggantian sel yang rusak.
Misalnya pada pertumbuhan embrio hingga menghasilkan individu dewasa, serta pada pemeliharaan jaringan dalam tubuh. Misalnya pada sumsum tulang yang membentuk sel darah merah, sel-sel meristem, dan regenerasi kulit.
Fase Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis sendiri terdiri dari empat fase. Untuk mengingat, temanBio bisa menghafalkan rumus PMAT : Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Ada juga yang menggolongkan interfase sebagai bagian dari proses pembelahan sel mitosis. Padahal sebenarnya bukan, karena Interfase sendiri adalah fase istirahat.
Pada fase Interfase terjadi penimbunan energi yang penting untuk pembelahan berikutnya. Berapa jumlah waktu dan energi yang diperlukan? Semua fase membutuhkan waktu dan energi yang berbeda-beda ketika terjadi pembelahan sel mitosis maupun meiosis.
1. Profase
Pada fase pembelahan sel mitosis : profase kali ini sel membutuhkan waktu paling lama dan energi yang banyak. Karena pada profase terjadi perubahan di dalam inti sel maupun sitoplasma. Dalam inti sel, benang-benang pada kromatin menjadi lebih padat dan melengkung, berkondensasi menjadi kromosom.
Kemudian nukleolus menghilang, setiap kromosom melakukan duplikasi sehingga tampak menghasilkan pasangan kromatid identik yang menempel satu sama lain. Pada setiap kromatid, ada bagian yang menyempit dan kurang menyerap zat warna yang disebut sentromer.
Dalam sitoplasma, benang gelendong yang terdiri atas mikrotobula mulai terbentuk. Pada sel tumbuhan, benang gelendong tersusun atas mikrotobula yang terdapat pada sitoplasma. Sedangkan pada sel hewan, berasal dari sentrosom.
Selanjutnya sentrosom akan menjauhkan diri satu sama lain dan tampak terdorong sepanjang permukaan inti karena adanya perpanjangan bekas-bekas mikrotobula diantara kedua sentrosom.
2. Metafase
Fase ini ditandai dengan hilangnya membran inti dan munculnya serat-serat halus dari dua kutub yang berlawanan. Serat-serat tersebut akan menempel pada sentromer dan menarik kromosom ke arah dua kutub yang berlawanan. Daya tarik yang seimbang menyebabkan kromosom akan terletak di tengah sel, yaitu pada suatu bidang imajinasi yang dinamakan bidang ekuator.
3. Anafase
Pembelahan sel mitosis di tahap ini pasangan sentromer dari setiap kromosom berpisah dan diakhiri dengan terbebasnya pasangan kromatid bersaudara satu sama lain. Masing-masing kromatid bersaudara akan menjadi kromosom baru yang bebas dan secara perlahan akan bergerak ke arah kutub yang berlawanan dari sel.
Bersamaan dengan itu, mikrotobula kinetokor memendek. Karena mikrotobula-mikrotobula ini terikat pada sentromer maka kromosom bergerak mengikuti gerak sentromer. Pada saat yang bersamaan, kutub-kutub bergerak lebih jauh sehingga mikrotobula nonkinetokor memanjang. Pada fase akhir anafase, kedua daerah kutub dari sel mempunyai kumpulan sejumlah kromosom yang lengkap dan sama satu sama lain.
4. Telofase
Mikrotobula nonkinetokor memanjang dan kembaran nuklei mulai terbentuk pada kedua daerah kutub sel. Membran nukleus yang berasal dari fragmen-fragmen membran nukleus sel induk dan bagian-bagian lain dari sistem endomembran (membran bagian dalam) mulai terbentuk benang-benang kromatin dari setiap kromosom menjadi lebih padat dan bergelung.
Pada akhir fase pembelahan sel mitosis ini dua nukleus dengan kandungan genetik yang identik telah terbentuk, selanjutnya akan diikuti oleh pembagian sitoplasma atau sitokinesis. Biasanya sitokinesis akan berlangsung setelah terjadi pembelahan inti sehingga dua sel baru akan muncul.
Sitokinesis pada sel hewan termasuk juga pada proses pembentukan lekukan di bidang pembelahan atau yang biasa disebut cleavage. Bidang itulah yang akan memecah dan memisahkan sel induk menjadi dua sel anak yang sempurna. Sel anak mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan jumlah sel kromosom induk (diploid).
Itulah fase pembelahan sel mitosis yang bisa teman-teman Bio pelajari dan pahami dari sini. Semoga bermanfaat ya!
Leave a Reply